Medan Pers – JAKARTA – Elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur nomor 2 Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak semakin menguat.
Khofifah-Emil bahkan menjadi peraih suara terkuat warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilkada Jatim 2024.
BACA JUGA: Pilgub Jatim, Senator Lia Istifhama Sebut Khofifah Sebagai Pemimpin Perempuan Secara Umum
Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia pada 4-10 Oktober 2024, Khofifah-Emil menjadi pilihan utama warga NU atau biasa disebut Nahdliyin.
Dalam peta cross-tab sebaran elektabilitas dua calon gubernur Jatim berbasis ormas Islam, Khofifah-Emil menjadi pilihan terkuat.
BACA JUGA: Hasil Survei Voxpol Center: Melki-Johanis Ungguli Dua Lawannya di Pilgub NTT
“Pemilih yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah cenderung memilih Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak,” kata Peneliti Poltracking Indonesia Masduri Amrawi dalam keterangannya, Kamis (17 Oktober).
Berdasarkan survei, jumlah pemilih NU di Jatim sebesar 81,7%.
BACA JUGA: Persatuan Guru TK Gresik mendoakan kemenangan Khofifah-Emil
Dari 81,7% tersebut, 60,1% ke pasangan Khofifah-Emil, 20,7% ke pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), dan 2,3% ke pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Proporsi masyarakat yang tidak tahu atau tidak menjawab kini sebesar 16,9%.
Ia mengungkapkan, banyak Nahdliyin yang memilih Khofifah-Emil yang diyakini sangat dekat dengan Kiai.
Lebih lanjut, Khofifah-Emil sangat tertarik dengan komunitas pesantren dan santri di Jawa Timur.
Kondisi seperti itu tentu akan berdampak pada elektabilitas Khofifah-Emil secara keseluruhan, imbuhnya.
Dalam simulasi perolehan suara pasangan calon gubernur Jatim, Khofifah-Emil berhasil meraih probabilitas terpilih tertinggi.
“Khofifah-Emil meraih kuota pemilu (67,5%), disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans (24,6%) dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (2,8%),” ujarnya.
Diketahui sampel pada survei ini sebanyak 1.200 responden dengan error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei mencakup 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data daftar pemilih tetap (DPT) tahun 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah rasio gender pemilih. (*/anak laki-laki/Medan Pers)