Medan Pers, Jakarta – Wakil Presiden MPR Eddy Dinnerno menunjukkan dukungannya untuk pembukaan perdagangan internasional dan penjualan Indonesia (IDX Carbon).
Menurut Eddy, pembukaan kegiatan internasional dan pasar karbon Indonesia adalah keberhasilan operasi menjahit antar negara.
Baca Juga: Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 dianggap sebagai masalah
Eddy percaya bahwa pembukaan perdagangan karbon internasional disertai dengan komitmen Indonesia terhadap COP 29, yang akan meningkatkan pinjaman karbon bersertifikat Indonesia.
“Pinjaman karbon yang dikembangkan dari berbagai proyek pertukaran energi di pembangkit listrik tenaga listrik dan listrik, seperti air dan listrik, adalah satu untuk memfasilitasi dan mempercepat perubahan energi di Indonesia,” katanya Eddy dalam sebuah pernyataannya, Selasa (1/21).
Baca Juga: Perminma Menggunakan Proyek Bisnis Karbon Dengan Tujuan Chase Nze pada tahun 2060
Eddy mengungkapkan perdagangan karbon global, serta menjadi salah satu sumber utama pendapatan pemerintah, di masa depan ia juga akan mendorong produsen produksi karbon untuk mengubah energi terbarukan.
“Karena ada pinjaman karbon yang memiliki nilai ekonomi yang tidak kecil,” kata Eddy.
Baca Juga: ICTR: Perdagangan Karbon Harus Menyepakati Hukum dan Menjaga Kemerdekaan Negara
Dokter Ilmu Politik UI juga mendorong masa depan sehingga proyek pinjaman karbon terburuk dari teknik yang telah dilakukan, seperti pertukaran energi atau lainnya.
Menurut Eddy, untuk meningkatkan persaingan di pasar internasional, pertukaran karbon diharapkan menjadi platform untuk memberikan fitur karbon berkualitas tinggi dengan menggabungkan solusi alami dan solusi dasar yang saat ini diperlukan oleh pasar internasional.
“Indonesia memiliki potensi menjadi pemain terbesar di dunia sektor perdagangan karbon internasional,” kata seorang anggota RDP di Java III dan Distrik Pemilihan Kabupaten Cianjur. (MRK/Medan Pers)