Eddy Soeparno: Akselerasi Transisi Energi Dukung Target Ekonomi 8 Persen Tercapai

author
1 minute, 38 seconds Read

Medan Pers, Jakarta – Wakil -Kapal MPR Eddy Soparno menekankan bahwa akan ada tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan, salah satunya dengan transisi ke energi terbarukan.

Itu dilakukan oleh Eddy di MPR RI ke kampus di Universitas Bakrie, Jakarta (28/2).

Baca Juga: Ini adalah solusi untuk wakil kepemimpinan MPR Eddy Separatho untuk mempercepat pertukaran energi Indonesia

Di depan seorang profesor dan mahasiswa di Universitas Bakrie, Eddy Soparno mengatakan bahwa efek perubahan iklim semakin ditemukan oleh peningkatan suhu yang terjadi di berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Semarang.

Paralel dengan kenaikan suhu juga membutuhkan kualitas udara dari indeks kualitas udara yang buruk.

Baca juga: MPA Waka Eddy Seaparno mendapat duta besar Cina dan berbicara tentang memperkuat pertukaran energi Indonesia

“Saat ini, kita tidak lagi menghadapi efek perubahan iklim, tetapi lebih dari yang kita hadapi dengan situasi iklim, itulah sebabnya dia harus berurusan dengan manajemen krisis.

Menurut Eddy, jika Anda ingin mencapai 8 poin persentase dalam pertumbuhan ekonomi, Anda harus segera beralih ke energi terbarukan.

Baca Juga: Pertamina mengkonfirmasi komitmen perubahan energi berkelanjutan oleh inisiatif ZRF

“Jika tidak, kami akan terus menghadapi efek buruk dari perubahan iklim, termasuk bencana alam, polusi udara dan ketidakstabilan ekonomi karena fluktuasi kekuatan fosil,” katanya.

Sehubungan dengan Konstitusi, gelar doktor dalam ilmu politik adalah hak atas lingkungan yang sehat ditekankan dalam Pasal 28. Pasal 1

Oleh karena itu, kata Eddy, Divisi Energi Negara adalah untuk memastikan hak -hak konstitusional negaranya.

“Kami tidak dapat menutup mata terhadap efek polusi udara dan krisis iklim yang kami alami hari ini. Negara berkewajiban untuk memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan lingkungan yang sehat,” katanya.

Eddy Seasharno juga mengundang kampus untuk bekerja dengan MPR untuk merumuskan kebijakan energi berdasarkan penelitian.

“Mahasiswa adalah agen perubahan. Saya ingin University of Bakrie secara aktif menyerahkan lembaga penelitian kampus,” kata Eddy.

Dia mengatakan MPR akan memfasilitasi partisipasi universitas dalam aspek kebijakan, undang -undang dan pengawasan.

“Ini adalah kesempatan bagi para ilmuwan untuk berkontribusi langsung pada perumusan energi masa depan Indonesia,” kata seorang anggota Komite Perwakilan XII. (MRK/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *