Medan Pers, MALANG -Layanan Bea Cukai dan Tingkat Malang menyediakan bantuan dan fasilitas untuk perusahaan mikro, kecil dan menengah dan menengah (MSME) di Malang Raya melalui program Klinik Ekspor.
Klinik ekspor adalah sarana komunikasi antara layanan bea cukai dan mempromosikan UMKM, baik yang telah diekspor dan mereka yang ingin mulai mengekspor.
Baca Juga: Penipuan dengan Penipuan Cinta Nama Codmer Bea Cukai Bea Cukai telah diberitahu, Beginilah cara Anda mencegah
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor.
Ini karena partisipasi MSM sangat penting untuk memindahkan roda ke ekonomi nasional.
Baca Juga: Tingkat dan tingkat ini mengoptimalkan pengawasan dan mendukung program P4GN di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah
Kepala Layanan Informasi dan Layanan Informasi Malang -Section DWI Prasetyo Rini mengungkapkan bahwa lembaganya telah memiliki dua jenis kegiatan dalam program klinik ekspor pada bulan Januari.
Kegiatan pertama adalah pertemuan dengan aktor MSM dengan pembeli dari luar negeri.
Baca Juga: Melalui Klinik Ekspor, Bea Cukai dan Tarif, Pemain Bisnis mendorong Anda untuk memperluas pasar produk di luar negeri
Bantuan bea cukai dan tarif dalam lokakarya PT MBA Indonesia, yaitu, MSME -memproduksi pembukaan kembali mobil, dengan pembeli atau pembeli A.S. yang berbasis di Los Angeles, California, Kamis (01/23).
Kedua pihak ditandatangani untuk perjanjian kerja sama atau memorandum Entening (MOU) sebagai kepala kantor bea cukai Malang Gunawan Tribowo dan fasilitator untuk ekspor ekspor UMKM dari Toll, Anggri Sartika Wiguna.
Selain itu, pembeli melakukan tinjauan produk dalam lokakarya yang dimiliki oleh pemilik PT MBA Indonesia Workshop.
Kegiatan kedua adalah implementasi obrolan inspirasi (kopi) dari ekspor UMKM.
Layanan Bea Cukai dan Tarif Malang mengadakan kegiatan Kopi UMKM untuk diekspor oleh praktisi ekspor dan EMME yang bertujuan untuk mengekspor pada hari Jumat (1/31).
Kopi untuk Ekspor UMKM adalah kegiatan untuk berbagi inspirasi dan motivasi profesional ekspor dengan EMME.
Muhammad Hadi Fahrianyah atau Fahri, seorang mahasiswa semester keenam di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan anggota termuda dari klinik ekspor yang dimainkan sebagai salah satu guru untuk kegiatan kopi kali ini.
Fahri berbagi pengalaman perjalanannya dan kolaborasinya dengan toko -toko Malaysia dan Singapura untuk memasukkan produk Umkm Men Raya.
Sumber daya kedua adalah nada Lia Septarini sebagai pemilik Calio Fish Umkm, yang menyediakan materi di Good Glob dengan Amazon.
Akhirnya, acara ditutup dengan presentasi fasilitator ekspor ekspor ekspor UMKM yang berbagi pengalaman tata kelola ekspor.
DWI mengatakan bahwa implementasi program klinik ekspor adalah komitmen terhadap layanan bea cukai sebagai fasilitator bantuan industri dan fasilitator komersial untuk mendukung pemain MSM di rumah terbesar.
“Kami berharap bahwa penulis UMKM, untuk membuat ekspor agar mereka dapat meningkat sehingga mereka dapat memimpin ekonomi nasional,” kata DWI. (MRK/Medan Pers)