Medan Pers, JAKARTA – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto membantah tudingan dirinya berperan dalam penangkapan istrinya Ratu Zakiyah di Pilkada Kabupaten Serang.
Dugaan keterlibatan Yandri Susanto diajukan tim kuasa hukum pasangan Raja Muda-Wakil Raja Muda Andika-Nanang dalam perkara kontestasi hasil Pemilihan Umum Pilkada (PHPU) Kabupaten Serang ke Mahkamah Konstitusi (MK).
BACA JUGA: Jelang Pilkada 2024, Istri Mendes PDT optimis menang telak di Pilkada Serang
Yandri diduga mengumpulkan para kepala desa (kades) di Kabupaten Serang untuk memenangkan istrinya di Pilbup Serang.
Menurut Yandri, semua dugaan PHPU di Mahkamah Konstitusi tentang perannya dalam kemenangan Zakiyah-Najib tidak benar.
BACA JUGA: Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Menteri Desa PDT Yandri Susanto mengaku kesal
“Pasti sudah diselesaikan karena saya waktu itu belum menjadi Menteri Desa. Saat itu saya sudah bukan Wakil Ketua MPR lagi,” kata Yandri di Serang, Jumat (10/1).
Meski demikian, Yandri tak menampik pernah menghadiri forum kepala desa se-Kabupaten Serang.
BACA JUGA: Pilkada Kabupaten Serang 2024: Banyak Pendukung Zakiyah-Najib Cukur Kepala
“Bukan saya yang mengumpulkan warga desa. Namun saya terpanggil untuk memberikan arahan agar tidak ada lagi korupsi di Baden, sehingga pembangunannya bagus,” ujarnya.
“Yah, yang disampaikan mereka (tim kuasa hukum pasangan calon nomor urut 1 Andika-Nanang) itu saja. Tidak sesuai fakta,” imbuh Yandri.
Padahal, kata Yandri, terlihat jelas 71 persen masyarakat yang memilih pasangan calon nomor urut 2 Ratu Zakiyah-Najib mencapai 71 persen.
“Yang menggugat tentu tidak menghargai suara masyarakat Serag. Jadi karena ambisinya untuk tetap berkuasa, mereka menggugat ke Mahkamah Konstitusi,” kata Yandri. (mcr34/Medan Pers)
BACA ARTIKEL LAGI… Gali potensi lokal, Menteri Desa PDT Yandri Susanto keliling desa-desa di Banten