Dirjen Bina Pemdes: LMS Pamong Desa Perkuat Kapasitas Aparatur Desa secara Digital

author
2 minutes, 30 seconds Read

Medan Pers – Jakarta – Direktur Jenderal Pemerintah Desa Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Bina Pemdagi) La Ode Ahmad P Bolombo mengungkapkan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) di desa desa Pamong hadir untuk memperkuat program desa.

“LMS Pamong Desa adalah upaya inovasi dari Direktorat Jenderal Bina Pemes untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa secara digital. Dengan LMS Pamong Desa, perangkat desa dapat belajar di mana saja selama itu terhubung ke internet. Ini adalah platform digital interaktif yang memungkinkan mereka sebagai sistem kontrol pengajaran.

Baca Juga: Direktorat Umum untuk Bina Pemdes & Fasilitasi Ketenagakerjaan BPJ Perlindungan Sosial Institusional Desa

Direktur Jenderal untuk Pengembangan Kementerian Dalam Negeri di Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa pembelajaran klasik atau wajah -untuk -wajah belum dapat mencapai semua desa di Indonesia dengan total 75 265 desa.

Dengan metode konvensional, waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melatih pejabat desa sangat besar.

Baca juga: Direktur Jenderal untuk Pengembangan Kementerian Interior Pemu: Desa bukan lemparan terendah di Pemerintah!

LMS Pamong desa hadir sebagai solusi yang mencapai semua desa tanpa jarak dan waktu.

“Dengan 75 265 desa yang tersebar di Indonesia, pembelajaran klasik atau wajah -untuk -wajah dianggap tidak efektif untuk menjangkau semua pejabat desa. Proses pembelajaran konvensional membutuhkan waktu dan biaya yang tepat, sehingga menghambat upaya untuk meningkatkan kapasitas peralatan dengan mantap,” kata La Ode.

Baca Juga: Direktur Jenderal untuk Pengembangan Kementerian Kementerian Dalam Negeri menekankan pentingnya desa dalam layanan publik

Peluncuran LMS tidak hanya diharapkan untuk meningkatkan kompetensi pejabat desa, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang melek huruf digital dan keterampilan teknologi penting di era digitalisasi saat ini.

Dengan LMS, perangkat desa dapat berpartisipasi dalam pelatihan secara mandiri, kapan saja, tanpa harus meninggalkan tugas harian mereka di desa.

La Ode menambahkan bahwa Direktorat Umum untuk Pengembangan Kementerian Dalam Negeri di Kementerian Dalam Negeri telah melakukan sosialisasi pada LMS dalam langkah -langkah, termasuk dari aspek peraturan dan memberikan pelatihan untuk pelatih yang akan membantu melatih pejabat desa saat menggunakan LMS.

Saat ini, LMS Pamong Desa ditargetkan untuk mencapai 40.000 desa dengan 80.000 peserta.

“Kami terus berusaha untuk memperluas jangkauan LMS ini. Selain menawarkan pelatihan, platform ini juga memungkinkan para pejabat desa untuk berinteraksi interaktif melalui berbagai fungsi sehingga mereka dapat terus memberikan input terbaru,” kata La Ode.

LMS Pamong Desa dilengkapi dengan lebih dari 3800 konten pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan desa. Selain itu, platform ini juga dilengkapi dengan fungsi pengawasan, yang memungkinkan proses pembelajaran dipantau sebelum panggung, ketika Anda berlangsung, untuk pelatihan.

Ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik dan membantu meningkatkan kompetensi pejabat desa secara berkelanjutan.

“Kami dapat memantau dari sebelumnya ke pelatihan. Ini adalah keuntungan dari LMS ini, karena kami dapat menyelidiki apakah pejabat desa mendapatkan bantuan dari program ini. Kami berharap dengan LMS, peningkatan kompetensi pejabat desa dapat lebih masif dan terdistribusi secara merata,” ia menekankan.

Direktur Jenderal Bina Pemdes juga mengundang semua pihak untuk mendukung program ini sehingga mereka dapat berjalan secara optimal.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, serta lebih banyak akses internet, LMS ini diharapkan menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi pembelajaran klasik, serta mempersiapkan alat desa dalam memenuhi tantangan digitalisasi. (SAM/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *