Dipimpin Kompol CP, 9 Polisi Polda Kepri Peras Pengguna Narkoba

author
1 minute, 39 seconds Read

Medan Pers, BATAM – Sembilan anggota Subdit II dalam interogasi obat -obatan dari polisi regional Riau yang mengangkat pengguna narkoba.

Polisi telah menjalani Komite Etika Kepolisian Nasional (KKEP) dan keputusan dibuat dalam bentuk pemecatan (PTDH) atau penghentian dua orang dan tujuh lainnya menerima sanksi sebagai pengunduhan.

Baca Juga: Terlibat dalam Penganiayaan dan Perzinaan, Unit Polisi telah diberhentikan

“Departemen Kepolisian Rio bertunangan ketika ada hadiah untuk penghargaan, tetapi jika ada pelanggaran otoritas, cahaya dan materi dari otoritas kantor, dengan pelanggaran Kode Etika, itu pasti akan bekerja secara etis dan akan diterapkan pada Kepulauan Riau, Arsta Ba’amo, pada hari Sabtu.

Keputusan untuk melanggar kode etik terhadap sembilan polisi Polisi Rio diadakan pada hari Jumat (7/3), dipimpin oleh KKEP Kombes Tri Yulianto.

Baca Juga: Malu Polisi Nasional, Polisi Termasuk di Copang ke RP

“Ada keputusan PTDH dan beberapa dari mereka menunjukkan,” katanya.

Pandra mengatakan bahwa sanksi serius ini sesuai dengan komitmen dari komandan umum Kepala Polisi RIA ASP Safrodin untuk mempertahankan anggota dan meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Baca Juga: Kegagalan Akpol bukanlah akhir, SIP yang ditransfer lainnya dan bersedia untuk menjadi Petugas Polisi

Komitmen ini adalah bagian dari sepuluh komandan Kepolisian Riane, termasuk meningkatkan kesalehan kepada Tuhan, mempertahankan solvabilitas internal, optimalisasi pengawasan internal, implementasi penegak hukum secara profesional, meningkatkan kemampuan personel dan manajemen komunikasi untuk meningkatkan kepercayaan publik.

“Polisi nasional harus menjadi sektor terkemuka dalam budidaya, tidak mengecewakan masyarakat,” kata Panadra.

Dia menekankan sanksi etis yang dikenakan pada para pelaku yang bertujuan memberikan rasa keadilan, kehadiran keamanan dan manfaat hukum.

Pelanggaran etis disalahgunakan oleh otoritas dan posisi underprice II dari polisi mata polisi regional telah terjadi pada akhir 2024.

Seorang petugas dengan inisial CP CP dicurigai bahwa dia meminta perdamaian dengan damai.

Operasi penggunaan narkoba diminta untuk uang pada waktu itu bukanlah uang, dan kemudian CP mencari identitas penuh dalam bentuk KTP yang akan didaftarkan sebagai pinjaman online (pinjaman).

Setelah dana ditransfer, kompolasi kemudian ditransfer dan operasi penggunaan obat untuk mengumpulkan CP. (Anthara/Medan Pers) Jangan lewatkan video terakhir:

Baca artikel lain … ini adalah penyebab kantor polisi TNI Tnik Tarakan

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *