Medan Pers, DOHA – Penonton Israel mengejutkannya. Pemicunya adalah pemimpin era Islam atau Hamas yang mengumumkan kematiannya, Hussein Fayyad.
Fayyad adalah komandan batalion Hamas di Beit Hannon, Gaza. Sebuah video yang beredar di media sosial sejak Rabu (22/1/2012) memperlihatkan antusias para pejuang dalam prosesi pemakaman di Gaza.
Baca Juga: Hamas Siap Dialog dengan Utusan Donald Trump di Gaza, Itu Saja
Dalam video tersebut, Fayyad memberikan pidato yang memuji semangat Ghazan dalam menghadapi Israel.
“Kalau yang kuat tidak mencapai tujuannya, maka dia yang kalah, tapi yang kuat hasilnya, itulah pemenangnya,” ujarnya.
Baca Juga: Trump Kalah Seketika, Timnya Sangka Indonesia
Fayad pun menyebut tindakan Israel sia-sia. Dia berkata: “Puji tentara Israel, Anda hanya mendapat batu, potong tubuh dan darahnya,” katanya.
Menurut Layad, Gaza tetap tak terkalahkan. “Kita semua melihat kemarin bahwa Gaza berdiri tegak di samping pemenangnya,” tambahnya.
Baca Juga: Hanya Melawan Perayaan Senjata, Israel Kembali Membantai Ghazan
Faktanya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut Hussein terbunuh pada Mei 2024
Editor Long War Journal Joe Tuzman, yang juga memantau Hamas, mengatakan video yang memperlihatkan Fayyad berbicara kepada sekelompok orang itu tidak bersifat historis.
Namun Truzman yakin video tersebut asli. “…terlihat asli,” katanya melalui akun Twitter-nya.
Fayyad dikenal sebagai pejuang yang bertanggung jawab mengkoordinasikan serangan anti-tank ke wilayah Israel.
Fayyad juga dituduh memimpin serangan mortir terhadap permukiman Israel di sisi utara Jalur Gaza.
Hamas melancarkan serangan improvisasi pada 7 Oktober 2023. Aksi bersenjata tersebut menewaskan ribuan warga Israel.
Warga Israel yang tewas termasuk tentara dan polisi. Selain itu, Hamas menculik ratusan warga Israel dan menyandera mereka.
Serangan itu memicu tanggapan dari Israel. Hampir 47.000 warga Ghazan tewas dalam serangan Israel.
Namun kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 15 Januari 2025. Kesepakatan tersebut merupakan buah perundingan antara Hamas dan Israel yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Video terbaru:
Baca artikel lainnya… Komentar tentang kesepakatan Israel-Hamas Imam Khamini Al-Hamad untuk stasiun Palestina