Medan Pers – Moskow – Donald Trump dikabarkan ditembak saat berpidato di Pennsylvania pada Sabtu (13/7) waktu setempat.
Laporan media lokal pada hari Minggu mengatakan mantan presiden AS itu segera menghentikan pidatonya dan turun dari panggung dengan darah mengucur dari telinganya.
Baca juga: Terdengar Ledakan Saat Kampanye Pilpres Donald Trump, Darah Bercucuran, Panik!
Pidato Trump kepada para pendukungnya di Butler City hanya berlangsung beberapa menit dan terhenti ketika ia berbicara tentang imigrasi ilegal.
Tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Trump langsung berhenti berbicara.
Baca Juga: Alasan Donald Trump Meta-Relaksasi Akses ke Facebook dan Instagram, Ternyata!
Trump duduk di belakang podium dikelilingi pengawal dengan telinga tertutup, seperti yang terlihat dalam siaran.
Beberapa menit kemudian, pengawal menarik Trump dari panggung dan mantan presiden tersebut mengalami pendarahan di telinga kanannya, menurut laporan tersebut.
Baca Juga: Dunia Saat Ini: Donald Trump Menjadi Presiden AS Pertama yang Dimakzulkan
Juru bicara Trump Steven Cheung mengatakan mantan presiden AS itu “baik-baik saja”.
“Presiden Trump berterima kasih kepada lembaga penegak hukum dan petugas yang segera menanggapi tindakan keji ini,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.
Menurut CNN, tersangka penembak telah “dinetralkan”, menurut sumber keamanan.
Dinas Rahasia AS mengatakan telah mengambil beberapa tindakan pengamanan dan mantan presiden AS itu dalam kondisi aman.
“Dinas Rahasia secara aktif menyelidiki hal ini dan akan merilis informasi tambahan jika informasi tersebut tersedia,” katanya.
Sementara itu, Gedung Putih menyatakan Presiden Joe Biden telah menerima informasi awal mengenai insiden Trump.
Reaksi mulai bermunculan dari dunia politik dan bisnis. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, seorang Demokrat, mengutuk penembakan tersebut.
“Kekerasan yang menargetkan pemimpin partai politik atau pemimpin politik mana pun tidak dapat diterima,” katanya.
Sementara itu, miliarder teknologi Elon Musk mengumumkan bahwa dia mendukung Trump sebagai presiden.
“Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap dia cepat sembuh,” tulis Musk di X.
Pemilihan presiden AS rencananya akan digelar pada November 2024. Pesaing utama yang diharapkan dalam pemungutan suara ini adalah Joe Biden dan Trump.
Kedua kandidat telah memenangkan cukup suara delegasi untuk masing-masing menjadi calon dari partai Demokrat dan Partai Republik.
Trump dan Biden dijadwalkan kembali berdebat pada 10 September. (Sputnik/Anadolu/Antara/Medan Pers)