Medan Pers, Jakarta – Pelaku industri kripto dan analis pasar sibuk memprediksi pergerakan harga Bitcoin menjelang halving tahun ini.
Setelah mengalami penurunan, harga Bitcoin kembali naik sebesar 13,11 persen dalam sepekan terakhir.
Baca Juga: CEO Indodax: Bitcoin Spot ETF adalah terobosan baru dalam industri kripto
Hingga Senin (12/2), harga Bitcoin menyentuh $48,175.
“Peningkatan ini merupakan salah satu dampak positif terhadap penyeberangan Bitcoin. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan daya tarik dan kepercayaan pelaku pasar terhadap Bitcoin, namun juga memberikan antisipasi positif terhadap potensi penurunan pasokan yang akan terjadi akibat penyeberangan tersebut. . ” kata Oscar Dharamwan, CEO Indodex.
Baca Juga: SIG PT Gresic menggunakan bahan bakar gas ramah lingkungan pada mesin penggilingan benih
Menurut Oscar, harga Bitcoin saat ini sedang mengalami perubahan dinamis dan mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan serta berpotensi menjadi aset safe haven.
“Kelahiran ETF, meningkatnya regulasi mengenai cryptocurrency di Indonesia dan seluruh dunia, keberadaan instrumen derivatif dan partisipasi institusi yang semakin signifikan membuat fluktuasi pergerakan harga bitcoin menjadi lebih stabil. Apalagi jika dana institusional seperti dana pensiun mulai diinisiasi. Masuk,” kata Oscar Dharamwan.
Baca Juga: Performa Hebat, BTN Raup Untung Rp 3,5 Triliun
Oscar mengatakan, hal ini membuktikan keberadaan ETF bitcoin spot memperluas likuiditas bitcoin dan berpotensi berdampak positif pada harga bitcoin di masa depan.
“Meskipun pada awalnya terdapat penurunan, namun dalam jangka menengah dan panjang, ETF bitcoin spot dapat memberikan dampak positif terhadap harga bitcoin. Keberadaan ETF bitcoin spot juga memudahkan para pedagang untuk membeli dan menjual bitcoin, sehingga dapat Dapat disimpulkan bahwa kehadiran ETF spot Bitcoin meningkatkan likuiditas Bitcoin”, kata Oscar Dharamwan.
Sebagai catatan tambahan, pagi hari setelah pengumuman persetujuan ETF, harga Bitcoin mencapai $47,642.
Namun pada Selasa 23 Januari 2024, harga Bitcoin turun menjadi $39.718 atau Rp 621,8 juta.
“Penurunan ini sebenarnya hanyalah perubahan dinamika aset kripto yang didorong oleh aksi ambil untung pasar, apalagi harga Bitcoin akan berlipat ganda pada tahun 2023. Oleh karena itu, hal ini akan menyebabkan penurunan harga.” Ditambahkan Oscar.
Bitcoin Spot ETF adalah sesuatu yang telah ditunggu-tunggu oleh banyak pedagang saham.
Keberadaan ETF spot Bitcoin memudahkan pedagang saham untuk berinvestasi di Bitcoin. Faktanya, hanya dalam satu hari peluncurannya, total transaksi mencapai $4,6 miliar.
“Setelah lima hari, total transaksi ETF spot Bitcoin mencapai $11 miliar,” kata Oscar Dharamwan.
Selain itu, ETF spot bitcoin pertama akan hadir di Asia.
Namun, menurut Oscar, Indonesia masih memiliki banyak ‘pekerjaan rumah’ sebelum memperkenalkan ETF bitcoin spot.
Namun hal ini tidak menutup kemungkinan adanya spot bitcoin ETF di Indonesia.
“Regulasi di Indonesia mengenai ETF masih perlu disempurnakan. ETF bisa dibuat dengan sistem yang berbeda-beda dan tidak hanya untuk satu komoditas. Tidak menutup kemungkinan ke depan ETF bisa mencakup beberapa komoditas, seperti kripto, emas. Jadi, “penting untuk memenuhi aturan agar ETF ini ada,” kata Oscar.