Medan Pers, Surabaya – Kesebelas periode kampanye pemilu 2024, kandidat Cahyadi untuk walikota Surabaya terus mendekati pahlawan kota.
Kali ini, Eri dan istrinya Rini Indriyani pada hari Sabtu (5/10) di malam hari memiliki kesempatan untuk menghadiri acara bulanan keluarga karnaval yang diselenggarakan oleh Gereja Kristen Indonesia (GKI) Ngagel.
Baca Juga: Ei Cahyadi siap bekerja dengan Khofifah untuk menciptakan kemajuan di Java East
Eri datang untuk memperlakukan gereja dan populasi dengan antusias. Tidak hanya ERI sebagai tamu kehormatan untuk mengunjungi taksi di jalan.
Eri mengungkapkan rasa terima kasihnya atas jam -jam yang mereka datang sepanjang hari.
Baca Juga: Nilai Gibran Gibran Surabaya sebagai sinyal yang mendukung Eri Cahyadi
“Saya bersyukur merasakan di saat -saat yang luar biasa. Malam ini saya bertemu Florida (Revere Florida Rambu Buri Roni) di panti asuhan Suria, kami mengajarkan bagaimana rekan -rekan di bumi ini masih berbagi agama, etnis, dan kereta,” kata Eri.
Selain itu, Eri mengatakan bahwa upacara dekat keluarga Ngagel GKI, yang terbuka untuk semua warga negara, menunjukkan bahwa Surabaya masih prioritas dengan persatuan, seperti ketika kota itu bertarung dengan penjajah.
BACA JUGA: Proyek ini mendukung Eri Cahyadi Surabaya Pilwali, diserahkan ke Airlangan So Caawawali
“Ini menunjukkan bahwa Surabaya dari masa lalu, memenangkan kemerdekaan melawan Belanda dan Jepang, tidak melihat satu agama, tetapi kita memiliki Islam, Kekristenan, Katolik, Hindu, Budha atau Konfusianisme,” katanya.
Oleh karena itu, ERI menegaskan bahwa kota harus berbasis cinta dan orang tua di Surabaya.
Dia menghargai GKI Ngagel dan Rev. Florida, yang menurutnya merupakan contoh darurat untuk memperkuat nilai -nilai kemanusiaan di Surabaya.
“Saya yakin bahwa Surabaya terus tumbuh sebagai kota berdasarkan pengasuhan orang tua, yang dibuat dengan semua agama Surabaya,” katanya.
Eri juga mengingatkan bahwa semua penduduk berada di Balai Kota Surabaya, terlepas dari asal agama mereka.
Dia memberi contoh bagaimana perayaan religius seperti ulang tahun Nabi dan Natal terjadi di Balai Kota Surabaya.
“Balai kota milik semua agama, dan saya berharap balai kota ini akan menjadi simbol persatuan bagi semua warga Surabaya. Saya juga memiliki Nuwun (terima kasih) Gki Ngagel, menunjukkan cara hidup di dunia, harus saling membantu,” katanya.
Di akhir catatannya, Eri menuntut doa di seluruh jemaat GKI Ngagel sehingga orang -orang Surabaya lebih harmonis dan lebih harmonis.
“Saya meminta doamu, semoga Surabaya akan selalu menjadi kerja sama yang damai, lengkap, dan toleransi antara warga akan terus melestarikan,” kata Eri.
Dalam kasus yang sama, Rev. Florida Rambu Buri Ron mengucapkan terima kasih atas kehadiran Eri Cahyadi dan istrinya.
PDT. Florida juga meminta Eri Cahyadi untuk terus menjadi pemimpin di dekat populasi dan masih diberkati dalam tugasnya.
“Kami masih mendukung doa, mungkin ERI Paskah mungkin ayahnya, Surabaya, kami terus meminta ayahnya, Irve-Marek Suroboyo,” kata St. Florida. (Mcr23/Medan Pers)
Baca artikel lain … Eri Cahyadi-ArmuJu mendapatkan PPP yang direkomendasikan Surat Lanjutan Pillwali Surabaya 2024