Medan Persn.com, Jakarta – Sebanyak 26 penduduk yang diklaim kepada perwakilannya dari masyarakat adat di distrik Matama, Oost -liiya, adalah polisi Sikhani dari Maluku Utara.
Mereka diamankan setelah mengadakan tindakan protes untuk menolak tambang di distrik MBA, Oost -limaty di jalur operasional atau dokter (5/17/2025).
Baca Juga: Eastern -Hahama Hera Siap Menjadi Perwakilan Makanan, Farrel Adhitama memiliki strategi yang akurat
Tindakan yang dimulai bahwa besok adalah bentuk penolakan terhadap keberadaan perusahaan pertambangan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan dan menangkap plot hidup masyarakat adat.
Sekitar pukul 12.00 Kayyet, sarana gabungan dari polisi regional Maluku Utara dan polisi regional Oost -Lima tiba di tempat itu dan massa dan loos dilebur oleh kekerasan.
Baca Juga: Perusahaan Nikel dilaporkan, lebih merah
Direktur Komisaris Investigasi Kriminal Polisi Regional Maluku Utara Eddie Wahu Susilo mengkonfirmasi bahwa lusinan demonstran segera dan penelitian lebih lanjut dalam penyelidikan kriminal direktorat Drida.
“Kami mengamankan mereka untuk ditanyai. Ini adalah bagian dari proses hukum, bukan kriminalisasi,” kata Eddie dalam pernyataannya, Senin (5/19/2025).
Baca Juga: Oud -lima Probera Bupati Ubaid James Meresmikan Jembatan Kali Hebo di MBA Selatan
Dia menjelaskan bahwa langkah itu diambil untuk memegang keselamatan dan stabilitas di kawasan industri. Menurutnya, kampanye telah mengganggu kegiatan operasional dan kegiatan investasi.
Namun, Eddy menekankan bahwa proses penelitian masih akan memberikan prioritas pada prinsip keadilan. Jika hasil penelitian tidak ditemukan dalam unsur -unsur kriminal, penduduk dipulangkan dan statusnya ditentukan sebagai kesaksian.
Sementara itu, sejumlah aktivis lingkungan dan organisasi sosial menekankan insiden itu sebagai bentuk keheningan suara penduduk asli.
Mereka percaya bahwa tindakan warga adalah bagian dari hak untuk mengekspresikan pendapat di depan umum yang dilindungi oleh hukum.
Posisi PT, penolakan penduduk, dikenal sebagai perusahaan pertambangan yang berafiliasi dengan dua entitas besar: PT Tanito Hingapore, perusahaan nickical di Singapura, prisiensi nickical, hadiah nickical. Ltd. (NICAP).
Data Jaringan Advasibilitas Pertambangan Maluku Utara (JATAM) menunjukkan bahwa 51 persen saham entri PT diperiksa oleh tahun yang berafiliasi dengan Forbes dari versi 2023.
Sementara 49 persen saham lain diperiksa oleh NICAP.
Tindakan ini diharapkan menjadi yang terakhir, karena penolakan terhadap saya yang direfleksikan setelah orang -orang yang berputar dan aktivis lingkungan yang menuntut perlindungan terhadap daerah perumahan dan hak tanah. (Et al / jn)