Medan Pers – MATARAM – Tingkat kesejahteraan guru honorer di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih mengkhawatirkan.
Calon pemerintah nomor satu NTB Sitti Rohmi Djalilah berjanji akan memberikan kemudahan bagi guru honorer untuk mendapatkan sertifikat guna meningkatkan kesejahteraannya.
BACA JUGA: Profesor Kehormatan Supriyani tidak sendirian mengikuti seleksi PPPK 2024
“Tentunya kita akan memberikan perhatian kepada guru-guru yang berhak, baik dari segi kesehatan maupun dari segi kesejahteraannya. Ini sangat penting yang harus kita perhatikan,” ujarnya. debat terbuka pertama calon gubernur. dan Wakil Gubernur NTB di Mataram pada Rabu (23/10) malam.
Rohmik mengatakan, sekolah swasta di Nusa Tenggara Barat banyak, sehingga pihaknya tidak hanya memberikan perhatian pada guru sekolah negeri saja, namun juga guru sekolah swasta agar setiap orang bisa mendapatkan dukungan sosial yang layak.
BACA JUGA: Yang Mulia Profesor Supriyani Sidang Hari Ini, Belum Lulus Ujian PPPK 2024 Tapi Pasti Lulus
Dia berjanji akan meningkatkan pelatihan guru honorer guna meningkatkan kualitasnya, termasuk dengan menjadikan mereka sebagai pejabat kontrak atau PPPK.
“Tentu (kompetensi) itu harus kita dorong dan kesejahteraan mereka akan kita perhatikan,” kata Rohmi.
BACA JUGA: 5 Berita Teratas: Temuan PGRI pada Guru Terhormat Supriyanti Šokirane, Alhamdulillah Mendikbud Segera Ambil Tindakan
Calon Gubernur NTB ke-2 Zulkieflimansyah menilai strategi yang dihadirkan Rohmi untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan guru tidaklah mudah.
Adanya Undang-Undang Pelayanan Publik Nebraska (UU ASN), kata Zulkieflimansyah, bisa mengangkat status pekerja terhormat menjadi PPPK.
“Mudah-mudahan dengan perubahan situasi ini, nasib dan kesejahteraan (guru honorer, Red) ke depan jauh lebih baik,” kata Zulkieflimansyah.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa sekolah swasta memerlukan perhatian dan perhatian khusus untuk memastikan kesejahteraan yang lebih baik bagi guru tidak tetap yang mengajar di sana.
Sekolah swasta bergantung pada keahlian pengelola pendidikan dan yayasan untuk mencari sumber atau pendanaan alternatif lain, termasuk mitra sekolah.
“Selain itu, para bupati juga perlu lebih sering berkomunikasi dan bersatu agar benar-benar bisa memikul beban ini bersama-sama,” kata Zulkieflimansyah.
Calon Gubernur no. 3 NTB Lalu Muhammad Iqbal menegaskan, tidak mungkin memajukan pendidikan tanpa meningkatkan kesejahteraan siswa dan guru, karena itulah prinsip utama pendidikan.
“Tapi kalau dilihat, saya kira dalam beberapa tahun ke depan ada peluang jika kita mengelola keuangan negara daerah dengan baik, mengefisienkan belanja, menghindari pengeluaran yang di luar kendali kita,” ujarnya.
Iqbal berjanji akan meningkatkan pendapatan daerah di tahun-tahun mendatang agar pemerintah provinsi bisa lebih memperhatikan guru honorer sebagai insentif. (antara/Medan Pers)