Medan Pers, LAS VEGAS – Presiden AS Joe Biden kembali menegaskan seruannya untuk menurunkan suhu dalam politik. Namun, ia juga memberi isyarat akan terus menyerang rivalnya, Donald Trump.
Dia melontarkan pernyataan politik ini dalam pidato kampanye pertamanya sejak pembunuhan Trump.
BACA JUGA: Biden menilai Donald Trump tidak pantas disebut sebagai korban pembunuhan
“Hanya karena kita harus menurunkan suhu dalam politik kekerasan tidak berarti kita harus berhenti mengatakan kebenaran,” kata Biden pada hari Selasa saat berpidato di konvensi Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP). di Las Vegas.
Biden mengatakan sudah waktunya untuk melakukan pembicaraan penting di negara ini karena politik sudah terlalu panas.
BACA JUGA: Joe Biden didesak rekan-rekan partainya untuk menjatuhkan sanksi terhadap menteri-menteri Israel
Seperti yang sering dijelaskan selama masa kepresidenannya, ia menekankan pentingnya tanggung jawab untuk menurunkan suhu politik dan mengutuk kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Kita harus ingat – di Amerika kita bukan musuh. Kita adalah teman. Kita mempunyai pemikiran yang sama,” katanya.
Baca Juga: Erdogan Injak Hak Asasi Manusia di Turki, Parlemen AS Minta Joe Biden Turun Tangan
Mengingat upaya pembunuhan terhadap Trump pada Sabtu (13/7) lalu, Biden mengaku bersyukur mantan presiden tersebut tidak terluka parah dan mengirimkan doa untuk dirinya dan keluarganya.
Namun, Biden kemudian mengkritik Trump karena rekam jejaknya dalam bidang ekonomi, layanan kesehatan, kekerasan senjata, dan banyak masalah lainnya.
Dia mengatakan kepresidenan Trump adalah “neraka” bagi orang kulit hitam Amerika dan menuduhnya mencabut program Obamacare dan membuang jutaan orang kulit hitam Amerika dari asuransi kesehatan.
“Kekerasan bukanlah jawabannya,” kata Biden.
Ia menegaskan menentang segala bentuk kekerasan, termasuk terhadap warga kulit hitam Amerika seperti George Floyd yang dibunuh pada 25 Mei 2020 oleh petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin yang menekan lututnya ke leher selama hampir 10 menit hingga ia meninggal.
“Lebih banyak anak-anak di Amerika yang meninggal karena luka tembak dibandingkan penyebab lainnya. Ini sungguh menakjubkan dan memuakkan,” katanya.
“Jika Anda ingin menentang kekerasan di Amerika, bergabunglah dengan saya untuk menyingkirkan senjata perang ini dari jalanan Amerika. ‘AR-15 digunakan dalam penembakan Donald Trump… Ini saatnya untuk melarang senjata-senjata ini,’” tambah dia. (ant/dil/Medan Pers)