Medan Pers, JAKARTA – Perusahaan keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) kembali hadir di AllPrint Indonesia, pameran internasional tahunan di bidang teknologi percetakan.
BFI Finance semakin dekat dan menawarkan berbagai solusi pembiayaan khususnya pembiayaan mesin di JIExpo Kemayoran 9-12 Oktober 2024.
BACA JUGA: BFI Finance berkontribusi dalam peningkatan fasilitas industri pertambangan
Bagi mitra penyedia yang bekerjasama dengan BFI Finance, disediakan berbagai promosi, salah satunya adalah promosi bunga 0% (nol persen) yang ditujukan untuk pembiayaan satu tahun penuh pertama.
“BFI Finance terlibat aktif dalam mendukung kemajuan industri percetakan dan ekosistemnya, salah satunya dengan keikutsertaan dalam AllPrint Indonesia. Sekali lagi, kami berpartisipasi dengan memberikan promosi-promosi menarik untuk memudahkan akses permodalan bagi para pengusaha di industri percetakan. ,” kata Wakil Direktur Komersial BFI Finance, Rudy Eddywidjaja.
BACA JUGA: Yuki Bongkar Alur Transaksi Emas Antam Budi Said Tak Sesuai SOP?
Selain program bunga 0%, BFI Finance juga memberikan promosi lainnya berupa bebas biaya administrasi dan diskon biaya provisi, yang berlaku bagi peminjam yang mengajukan pembiayaan selama masa promosi.
Seluruh program promosi keikutsertaan BFI Finance pada event AllPrint berlaku hingga 31 Desember 2024.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim raih penghargaan RINTEK 2024 dari Kementerian Perindustrian
“Untuk sektor produksi, BFI Finance mendukung bisnis entitas komersial di berbagai kategori industri melalui pembiayaan produk, termasuk pembiayaan mesin. Tidak hanya entitas komersial misalnya CV, UD, atau PT, konsumen atau peminjam perorangan juga bisa dibiayai dengan penjaminan. “Faktur asli aset mesin,” kata Stanley Darisang, Head of Corporate Business, BFI Finance.
Khusus untuk pembiayaan mesin ini, BFI Finance dapat membiayai segala hal mulai dari percetakan, manufaktur, pengerjaan kayu, laundry, makanan minuman, mesin pendukung (generator/las), peralatan industri medis hingga peralatan IT.
Di tingkat nasional, industri percetakan dan manufaktur paling banyak membiayai kinerja pembiayaan mesin.
Hingga Juni 2024, nilai piutang yang berhasil membiayai mesin ini sebesar Rp535 miliar atau tumbuh 19% dari tahun ke tahun (chi/Medan Pers).