Medan Pers, Jakarta – Petugas imigrasi menangkap 12 perempuan Vietnam yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSW) di Jakarta Utara.
Komisaris Polisi Yuld Yusman, Direktur Pengawasan dan Penegakan Imigrasi, mengatakan timnya sedang menyelidiki koordinator yang memerintahkan 12 wanita tersebut.
Baca juga: Mucikari dan 3 Orang Ditangkap karena Jual PSK Online, Sudah Kesepakatan
“Masih kami selidiki siapa koordinatornya, siapa penanggung jawabnya,” ujarnya dalam jumpa pers di kantor Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta, Jumat.
Yuldi menjelaskan, 12 warga negara Vietnam yang ditangkap itu sendiri sudah masuk ke Indonesia.
Baca juga: 5 Wanita Vietnam dan China Jadi PSK, 1 Jadi Mucikari.
Mereka masuk menggunakan visa perjalanan gratis dan visa kunjungan pada saat kedatangan untuk tujuan pariwisata, dibandingkan bekerja di Indonesia.
“Mereka datang ke sini secara individu, tidak berkelompok. Seperti orang-orang yang berlibur ke Indonesia. Kelihatannya mereka di sini melakukan pekerjaan seks komersial,” ujarnya.
BACA JUGA: Suami Istri Tutor Eksploitasi 4 Gadis Sekolahan
Selain itu, Yuld juga mengatakan Direktorat Pengawasan dan Penindakan Imigrasi akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kejadian tersebut dan mencari tahu tim koordinasi 12 warga negara Vietnam yang terlibat.
Lebih lanjut, Yuldy menjelaskan, tindakan tersebut berlatar belakang laporan masyarakat yang masuk ke Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian. Otoritas imigrasi kemudian melakukan penyelidikan selama sekitar satu bulan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Imigrasi melakukan penindakan di TKP pada Kamis (12/12). Berdasarkan penelusuran, ternyata ada 12 warga negara Vietnam yang merupakan PSK bernama Lady Companion (LC).
“Saat ini biaya yang dikenakan atau ditetapkan pihak penyelenggara adalah Rp 5.600.000 per orang. Ini untuk satu kali kencan.”
Seluruh warga negara Vietnam dijerat Pasal 122 UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian karena kedapatan menyalahgunakan izin tinggalnya. Sehingga mereka dideportasi dan dilarang masuk ke Indonesia selama dua tahun.
Sementara itu, pemerintah Indonesia akan berkoordinasi lebih erat dengan pemerintah Vietnam terkait proses pidana terhadap 12 warga negara Vietnam tersebut.
Kalau untuk proses lebih lanjut di Vietnam, tentu kita akan koordinasi di sana karena ya, untuk urusan ijin tinggal di Indonesia, sudah dituntut penyalahgunaan ijin tinggalnya. (antara/Medan Pers)
BACA ARTIKEL LAINNYA… Harris Ruli Moti: Saya mendapat informasi perolehan suara Promono-Rano tidak melebihi 50%.