Medan Pers, Jakarta – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kembali menyelenggarakan pelatihan pelatih bagi guru Al-Quran Braille bagi tunanetra.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 8 November 2024 di Yayasan Pondok Pesantren Bina Insan Cendekia, Jakarta.
Selengkapnya: BAZNAS Sulawesi Selatan mengakui tata kelola ZIS dan DSKL yang transparan
Farid Septian, Kepala Bagian Proyek Pendidikan dan Dakwah BAZNAS, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bentuk dukungan yang diberikan BAZNAS untuk memberikan pendidikan Alquran kepada penyandang disabilitas tunanetra.
“Kami ingin tidak ada yang tertinggal dalam mempelajari Al-Quran. Ini termasuk teman yang buta. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita semua untuk menyelesaikan proyek ini,” kata Farid dalam keterangannya, Jumat (8/11).
Detail: Didirikannya pusat braille modern milik Kementerian Sosial
Farid mengatakan, dana zakat yang dikelola BAZNAS tidak hanya disalurkan dalam bentuk natura. Tapi itu juga mencakup dukungan spiritual.
Kami berharap program ToT ini dapat menjadi salah satu cara untuk menghubungkan para penyandang tuna netra untuk belajar membaca Al-Quran secara mendalam dalam huruf Braille.
Baca juga: BAZNAS Bekerja Cepat Bantu Korban Letusan Gunung Levotobi
“Kami mempunyai tanggung jawab penting untuk membawa Sabda Suci kepada semua orang yang ingin belajar,” tambahnya.
Ketua Diseminasi dan Pemanfaatan BAZNAS Saida Sakwan mengatakan, pihaknya akan berkomitmen menghadirkan program-program pendukung pendidikan agama bagi penyandang disabilitas.
“Proyek ini dilaksanakan di berbagai titik. Rambu ToT Al-Qur’an ada di Jabodetabek dan 25 lokasi di 23 provinsi, termasuk Papua Barat,” kata Saida.
Ia berharap dengan adanya kursus ini dapat melahirkan pelatih Quran Braille yang berkualitas bagi para tuna netra yang ingin belajar lebih dalam tentang Al Quran.
Baharudin, Ketua Yayasan Insan Oyu Bina Jakarta, menjelaskan, peserta ToT ini adalah guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Jakarta, Depok, dan Bekasi.
Saya berharap tidak hanya para guru yang dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan. Namun juga akan diajarkan kepada siswa dan orang tua (JLo/JPN).