Medan Pers, Jakarta – Kementerian Energi dan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Belchil Lahadalia mengatakan penerima subsidi bahan bakar (BBM) telah mencapai 98 persen.
Bahlim mengatakan jumlah mereka telah meningkat delapan persen dari minggu terakhir Desember 2024.
Dan baca: APBN Banding Banding tentang Listrik Listrik 2024 Akses ke 434,3 triliun IDR
“Ya, 98 persen,” kata Bahlil, Rabu (1/8).
Ketua partai Polkar mengatakan data yang disponsori penerima diterima dari Kementerian Sosial, PLN, Pertamina dan informasi lainnya tentang pemangku kepentingan. Pemerintah telah memutuskan untuk menggabungkan informasi BPS.
BACA JUGA: Dianggap bahwa distribusi lemak yang disponsori terus meningkat
Menurut Bachlil, ini bertujuan untuk mencegah pengumpulan data lengkap sehingga dukungan yang diberikan dapat ditangani dengan baik.
“Rinciannya sekarang dikumpulkan dari satu pintu dari BPS. Ada 3 perubahan, mungkin sangat sedikit,” kata Belil.
Bahlil juga berjanji bahwa ia akan segera mengumumkan program tersebut dan tidak akan menerima dana lemak. Termasuk program apa yang akan digunakan oleh pemerintah yang terkait dengan pembiayaan minyak.
“(Skema) saya bilang kami tidak akan jauh,” katanya.
Pada pertengahan bulan lalu, Belhil mengatakan membaca program perencanaan subsidi baru, termasuk minyak bensin (BBM), selesai.
Ada tiga kurikulum kurikulum yang mengalihkan semua dukungan minyak ke bantuan moneter (BLT).
Opsi kedua adalah mempertahankan dukungan berlemak untuk jenis barang untuk semua transportasi dan tempat umum. Ini dilakukan untuk menentang persentase inflasi, sementara sebagian besar keuangan publik menyimpang dalam bentuk BLT.
Selain itu, ketiga kalinya meningkatkan harga gas yang disponsori. (Anta / Medan Pers)