Asa Persis Solo, Jejak Jokowi dan Kiprah 2 Anak Presiden

author
4 minutes, 43 seconds Read

Medan Pers – Klub Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Surakarta (Persis Solo) baru saja menjuarai Liga 2 2021-2022 dan meraih satu tempat di Liga 1 musim depan. Film tersebut berkisah tentang Presiden Joko Widodo dan peran kedua putranya dalam mengembalikan kejayaan tim sepak bola kebanggaan masyarakat Solo Raya.

Dilaporkan oleh Romansy Augustin, Solo

BACA JUGA: Selamat, Persis Solo kini punya toko resmi

PERSIS Solo mengantongi tiket penantang Liga 1 2022/2023 usai mengalahkan Rans Cilegon FC pada final Liga 2 di Stadion Pakansari Bogor, Kamis malam (30 Desember).

Kegembiraan suporter Persis Solo mereda saat wasit Yudi Murcahya meniup peluit panjang berakhirnya paruh kedua laga puncak Ligue 2 2021-22. Laga berakhir dengan skor 1-2 untuk keunggulan Persis Solo.

BACA JUGA: Psst, Begini Pendapat Wali Kota Gibran soal Persis Solo

Ratusan kilometer dari Stadion Pakansari, ribuan massa berseragam Persis Solo membanjiri jalanan Surakarta sejak Kamis malam (30 Desember) hingga Jumat dini hari (31 Desember). Penantian masyarakat Solo Ray selama 14 tahun membuahkan hasil malam itu.

Prestasi terbaik Persis Solo adalah ketika menjadi runner-up Divisi 1 pada tahun 2006. Pada tahun 1994, klub yang semula bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) ini menjadi juara Divisi II.

BACA JUGA: Sepatah Kata Jokowi Soal Langkah Kaesang Akuisisi Persis Solo, Ternyata…

Keberhasilan tim berjuluk Laskar Samber Nyawa menjuarai Liga 2 2021-2022 membawa kemeriahan bagi suporter berat yang tergabung dalam Tentara Suporter Sejati (Pasoepati) Solo. Mereka mengekspresikan kegembiraannya dengan berbaris, bernyanyi, dan menyalakan petasan.

“Impian kita sudah menunggu selama 14 tahun untuk mencapai prestasi ini,” kata Presiden Pasoepati Maryadi Gondrong. Kami sangat bangga (mimpi menjadi kenyataan, Red)”.

Memang kembalinya Persis Solo ke level tertinggi liga sepak bola nasional membawa harapan bagi tim asuhan Eko Purdjianto itu untuk kembali meraih kejayaan seperti dulu.

Gondrong mengatakan, keberhasilan Persis Solo meraih tiket ke Ligue 1 musim 2022-2023 merupakan sebuah anugerah besar sebelum klub yang didirikan pada tahun 1923 itu genap berusia 100 tahun pada 8 November 2023.

Sayangnya, kesenangan itu sudah keterlaluan. Polresta Surakarta pun membubarkan arak-arakan pendukung kuat Persis Solo dengan gas air mata.

Sama seperti klub-klub lainnya yang berlaga di kompetisi liga, Solo sendiri juga terkenal memiliki fanbase yang sangat besar. Klub ini didirikan atas prakarsa Raden Ngabehi Reksohadipro dan Sutarman, sungguh melegenda.

Selain itu, Persis Solo juga turut andil dalam berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930. Meski demikian, status klub legendaris tak lantas membuat jalan Persis Solo mudah. Persis Solo telah melewati perjalanan yang penuh liku-liku. Keberadaannya dilampaui oleh klub-klub asing yang menjadikan Solo sebagai kandang atau kandangnya antara tahun 1984 hingga 2004.

Saat itu, reputasi Persis Solo di kandang sendiri benar-benar merosot ketika kalah dari nama-nama besar seperti Arseto FC (1979-1998), Pelita Jaya (Pelita Solo 2000 – 2001) dan Persijatim Jakarta Timur (Solo FC 2002-2004).

Ujar Nikko Auglandy, penulis buku “Kemajuan Solo Persisten di Dunia Sepak Bola” yang ditemui Medan Pers belum lama ini.

Nikko mengatakan Persis Solo hanya berkompetisi pada kategori kompetisi kedua pada periode 1994-1996. Meski banyak klub-klub kaya yang memilih Solo sebagai kandangnya, Persis justru bermain di kasta 3 Kejurnas Indonesia.

Hal serupa juga diungkapkan Pelatih Pasoepati 2021 Ginda Ferachtriawan. Menurut dia, pembentukan Pasoepati bukan untuk mendukung Persis Solo melainkan sebagai wadah pendukung Pelita Solo.

Ginda tak asal melontarkan pernyataan. Sebab nama asli Pasoepati merupakan singkatan dari Pendukung Sari Pelita Sejati.

Namun, klub-klub tersebut akhirnya meninggalkan Solo. “Ya, itulah yang diperjuangkan Persis,” kata Ginda.

Namun keberhasilan Persis Solo mencapai Liga 1 bukanlah proses singkat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dikatakan punya andil dalam persoalan ini.

Persis Solo mendapat dampak positif ketika Jokowi resmi menjadi Wali Kota Surakarta pada Juli 2005. Saat itu, Wali Kota PDI Perjuangan mengalokasikan dana di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surakarta untuk membangkitkan Persis Solo.

Memang saat itu Persis Solo masih bermain di Divisi I Kejurnas Indonesia. Namun dua tahun berselang, Persis Solo sukses menembus Liga 1.

Pada Liga 1 musim 2006-2007, Persis Solo yang didukung Agung Setyobudi dan kawan-kawan berhasil meraih juara kedua. Meski demikian, Persis Solo juga mengetahui risiko degradasi.

Memang Persis Solo selalu mampu lolos dari zona degradasi sehingga bisa bertahan di Liga 1. Namun perpecahan di pengurus PSSI juga berdampak pada Pesis Solo.

Dualisme PSSI yang terjadi pada tahun 2011 mempengaruhi perpecahan liga dan klub di Indonesia. Persis Solo pun harus kembali mengikuti Kejurnas Indonesia dari level berbeda setelah konflik internal PSSI berakhir pada 2014.

Hingga tahun 2020, Persis Solo belum pernah merasakan panasnya kejuaraan tingkat tertinggi Nasional Indonesia.

Namun pada 20 Maret 2021, muncul kabar tak terduga ketika Kaesang Pangarep bersama Erick Thohir dan pengusaha muda Kevin Nugroho mengambil alih Persis Solo dari Vijay Vitriyas.

Nikko Auglandy mengatakan masuknya pemilik baru berarti Persis Solo dijalankan sebagai perusahaan bisnis. Baik Kaesang, Erick, maupun Kevin merupakan wirausaha muda yang berpikiran bisnis terbuka.

Nikko berkata: “Ambil contoh sponsor yang datang kali ini, bagus sekali?”

Bos baru Persis Solo ini pun langsung memasang target masuk Liga 1. Target tersebut pun menjadi kenyataan.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming turut serta dalam penunjukan Persis Solo. Sebagai Wali Kota Surakarta, Gibran terus berupaya membangkitkan harapan Persis Solo dan pendukungnya.

“Saya bisa masuk 5 besar musim depan,” kata putra sulung Presiden Jokowi itu saat diwawancarai Lodji Gandrung, Sabtu (1 Januari).

Kaesang Pangarep selaku Direktur Utama Persis Solo pun optimistis klubnya bisa bersinar di Liga 1 2022-2023.

“Kalau menang, jadi nomor satu. Tidak ada peringkat keempat,” kata putra bungsu Presiden Jokowi ini.

Adik Gibran Rakabumingo itu pun bermimpi Persis Solo tak hanya menjadi juara di tanah air. “Pokoknya itu yang terbaik dan dia bisa menjuarai Piala AFC,” ucapnya.

Pengamat sepak bola Lukas Budi Cahyono menilai kekuatan Persis Solo di Ligue 2 2021-22 sebenarnya lebih hebat dari lawannya. Saat ini Persis Solo diperkuat pemain-pemain top.

“Bisa saja (Persis Solo) promosi (ke Ligue 1) karena aspek teknis dan non teknis diutamakan,” jelasnya.

Lukas memprediksi Persis Solo akan menjadi ajang berkumpulnya para bintang dan mampu bersaing dengan Bali United, Persia, Persib, dan Bhayangkara FC di Liga 1.

“Musim depan bersiaplah untuk masuk 4 besar menghadapi persaingan dari Persis Solo,” tegasnya. (mcr21/Medan Pers) Video terpopuler saat ini:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *