Medan Pers, MOJOKERTO – Rektor Universitas Al-Azhar Mesir, dr. Salamah Dawood dan Presiden Alumni Internasional Al-Azhar Dr. Abbas Shouman mengunjungi Pondok Pesantren Amanatul Ummah (PP), Pacet, Mojokerta pada Sabtu (14 September).
Dalam kunjungan dr. Salamah Dawood mengapresiasi PP Amanatul Ummah yang sejalan dengan visi dan misi Al-Azhar Mesir, dan terutama mengedepankan kedalaman ilmu keislaman khususnya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
BACA JUGA: Yandri Susanto: Pondok Pesantren Amanatul Ummah dengan 14 Ribu Santri Sangat Inspiratif
“Siswa dapat menghafal berbagai teori dari buku-buku Islam klasik, seperti penguasaan bahasa Arab, dimana siswa harus mempelajari kitab Syarah Ibnu Aqil,” kata Dr. Salamah.
Ditambahkannya, kedalaman penguasaan materi santri Indonesia ditunjukkan dengan mengajarkan banyak kitab dan teori lain seperti teori linguistik.
BACA JUGA: Pakar hukum pidana Universitas Al-Azhar menyebut mendiang Harry Azhar Azis sebagai pemikir hebat
Menurutnya, penguasaan bahasa Arab sangat penting bagi pelajar karena membuka wacana keilmuan yang tersimpan dalam kitab-kitab Islam klasik.
“Kebutuhan penguasaan bahasa Arab bagi santri yang belajar di pesantren sangat baik untuk memperdalam khazanah ilmu keislaman,” tegasnya.
BACA JUGA: Santri dan Pesantren Inspiratif Nasional Raih Penghargaan di Tahun 2024
Lebih lanjut dikatakannya, peserta didik tidak hanya mendapatkan pendidikan akademis namun juga pendidikan moral dan etika yang baik.
Nilai-nilai moral dalam diri mahasiswa merupakan modal dasar dalam proses pendidikan tinggi.
Untuk itu, Rektor Universitas Al-Azhar Mesir menawarkan pembelajaran bahasa Arab kooperatif secara online dan bersertifikat.
Rektor Al-Azhar juga menawarkan konsep belajar di Al-Azhar yang hybrid dengan mekanisme pembelajaran dilakukan secara daring selama 2 tahun dan pembelajaran luring selama 2 tahun.
“Dengan mekanisme hybrid learning, siswa tetap mendapat ijazah Al-Azhar resmi sebagaimana siswa belajar di sana,” jelasnya.
Sementara itu, Wali PP Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim mengapresiasi tawaran Dr. Salamah Dawood dan berjanji akan segera menyusulnya.
KH Asep yang merupakan cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulam sekaligus pahlawan nasional KH Abdul Chalim mengatakan, akan menyesuaikan model pengajaran di Pondok Pesantren Amanatul Ummah pada tahun ajaran baru.
“Kita akan sesuaikan pada tahun ajaran baru,” ucapnya.
Dr. Lebih lanjut Abbas Shauman mengatakan, pendidikan yang baik dan berkualitas sangat penting di lingkungan pesantren untuk menghasilkan santri yang unggul. Sistem pendidikan yang berkualitas diperlukan untuk mentransformasi peserta didik menjadi individu yang unggul dan kompeten.
Ketiganya dalam pertemuan tersebut sepakat bahwa pendidikan berkualitas tinggi yang ramah terhadap karakter siswa itu penting. Dengan menyediakan sistem yang solid, pengajaran yang berkualitas dan menyediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk bersantai.
Selain ketiga tokoh tersebut di atas, Ketua Delegasi Pengajar Al-Azhar, Syekh Ahmad Mohammad Mabrouk, Rektor Universitas KH Abdul Chalim (UAC), Dr. Mauhibur Rokhman, Panitia Al-Azhar Multaqo, Muhammad Tabrani Basya dan Sayyid Dhuha. (esy/Medan Pers)