Medan Pers, BETUN – Dispepsia merupakan gejala gangguan pencernaan berupa rasa nyeri pada perut, seperti nyeri ulu hati, kembung atau rasa penuh pada perut.
Di seluruh dunia, terdapat sekitar 15-40% kasus dispepsia. Setiap tahunnya keluhan ini menyerang 25 persen populasi dunia.
BACA JUGA: 6 Makanan Terbaik Untuk Mengobati Gangguan Pencernaan Tanpa Efek Samping
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Betun dengan alamat website idibetun.org berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui lebih banyak pelayanan medis dan peningkatan pendidikan kedokteran.
IDI Betun menjelaskan, dispepsia merupakan penyakit yang ditandai dengan rasa nyeri atau nyeri pada perut bagian atas yang seringkali disertai gejala lain seperti mual, kembung, dan cepat kenyang.
BACA JUGA: 7 Manfaat Minum Segelas Air Putih di Pagi Hari, Mengatasi Masalah Ini Bisa Dihilangkan.
IDI Betun menjelaskan secara detail diagnosis dispepsia yang biasanya dilakukan melalui wawancara kesehatan secara detail dengan dokter, pemeriksaan fisik.
Bila perlu, lakukan pemeriksaan penunjang seperti endoskopi atau USG untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya penyakit serius ini.
BACA JUGA: Tak Ingin Keracunan Makanan? Hindari 5 makanan ini
IDI saat ini fokus melakukan penelitian baru mengenai dispepsia dan pengobatan efektif bagi pasien.
1. Kebiasaan makan yang tidak tepat
Salah satu penyebab utama dispepsia adalah makan terlalu banyak atau terlalu cepat sehingga dapat melukai perut.
Selain makan terlalu cepat dan berlebihan, Anda juga sering mengonsumsi minuman berkafein, alkohol, coklat, dan minuman bersoda.
2. Kehidupan yang buruk
Banyak sekali kebiasaan gaya hidup tidak sehat seperti merokok.
Merokok dapat meningkatkan risiko kanker usus besar dan meningkatkan aktivitas usus besar.
Selain itu, berat badan berlebih dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan meningkatkan gejala dispepsia.
3. Terkontaminasi bakteri
Salah satu bakteri yang dapat tertular adalah Helicobacter pylori.
Bakteri ini sering menyebabkan maag dan maag yang dapat menyebabkan dispepsia.
4. Ada beberapa masalah kesehatan
Dispepsia terjadi akibat penyakit seperti Gastritis.
Kanker atau kanker dinding lambung disebabkan oleh iritasi berlebihan pada lapisan lambung.
Obat apa yang dianjurkan untuk mengatasi dispepsia?
Untuk pengobatan dispepsia, ada berbagai jenis obat yang bisa direkomendasikan tergantung penyebab dan gejala yang diamati.
Obat-obatan yang sering digunakan untuk mengobati dispepsia:
1. Obat Mylanta
Mylanta merupakan obat yang meredakan gejala akibat kelebihan asam lambung, antara lain maag, refluks asam, sakit maag, dan tukak duodenum.
Obat ini dapat bekerja dengan cepat, namun sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lama.
2. Pohon malok
Maalox digunakan untuk mengobati dispepsia ringan, yang meliputi gejala mulas, kembung, dan/atau nyeri terkait gas, terutama setelah makan.
Pengobatan dispepsia sebaiknya disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang dialami pasien.
Jika Anda terus mengalami gejala dispepsia, maka perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang tepat. (mrk/Medan Pers)