P
Menurut Arif, pemerintah akan mampu memasok pangan dalam negeri tanpa bergantung pada kebijakan impor.
BACA JUGA: Pemerintah Resmi Akhiri Impor pada 2025, Ini Alasannya
“Tentunya semangat kami adalah kemandirian. Oleh karena itu, Pak Presiden memesan produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, kami optimis tidak ada impor pada tahun 2025, kata Arif, Kamis (19/12).
Diakui Arif, pemerintah memiliki program bantuan pangan yang tidak mencakup beras dan kebutuhan pokok lainnya. Namun, ada pengecualian untuk beberapa jenis nasi.
BACA SEMUA: Siap-siap, impor garam, gula, dan beras akan dihentikan tahun depan
Artinya, tidak ada impor beras kecuali beras spesialti (misalnya beras basmati). Tidak ada impor gula konsumen, bahkan garam pun tidak kita impor, ujarnya.
Oleh karena itu, Arif mendorong percepatan penyediaan pangan di Indonesia. Sebab, hal tersebut merupakan langkah strategis untuk memastikan kebutuhan pangan keluarga terpenuhi secara berkelanjutan dan mandiri.
Langkah ini penting untuk memperkuat kemandirian negara dan mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto seperti yang tertuang dalam Asta Sita, jelasnya.
Menurut Arif, barang yang ada saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Ini termasuk ayam, bawang, telur dan cabai.
“Semuanya cukup, kami tidak impor. Artinya, tidak semua komoditas pangan strategis diimpor, ujarnya.
Kemudian, kata Arif, Bapanas juga menunjuk Bulog untuk menyerap produksi dalam negeri. Hal ini sesuai perintah Presiden Prabowo agar keberhasilan seluruh petani terserap dengan baik.
Perintah Presiden, seluruh produksi harus terserap, agar produk bagus ini tidak anjlok karena tidak terserap. Kedua, cadangan pangan Pemerintah yang diatur dalam Perpres 125 Tahun 2022 berada dalam kondisi cukup. jelas Arif. (antara/Medan Pers)