Medan Pers – BOYOLALI – Seorang bocah lelaki berusia 12 tahun berinisial KM dipukuli sejumlah tetangga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Kewaspadaan muncul setelah KM dituduh mencuri celana dalam.
BACA JUGA: Pelaku Ditangkap, Motif Pembunuhan Pengusaha Boyolali Terungkap
Menurut Humas Polres Boyolal AKP Arif Mudi Prihanto, pihaknya sudah mendapat informasi mengenai kejadian tersebut.
Namun, dia mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
BACA JUGA: Awas, Penjahat Raja Tega Menikam Korbannya Tanpa Alasan Jelas
Kasus ini masih dalam penyelidikan, kata Arif Boyolal, Rabu (11/12).
KM merupakan warga Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Menurut keterangan kerabat Fahrudin, penyerangan terjadi pada 18 November sekitar pukul 22.00 WIB.
BACA JUGA: Anggota Geng Klitih Boyolali Ditangkap, Aksinya Mengerikan, Ungkap Pelakunya
Dikatakannya, pada 17 November 2024, ketua RT setempat menghubungi ayah korban yang bekerja di Jakarta dengan surat H.
Oleh H, ayah korban meminta pulang, karena anaknya diduga mencuri celana dalam warga.
Selanjutnya ayah korban langsung kembali ke Boyolal lalu membawa anaknya ke rumah Ketua RT.
Tujuan kedatangan mereka adalah untuk menyelidiki kasus tersebut.
Fahrudin mengatakan, jika benar KM mencuri maka akan meminta maaf kepada ketua RT.
Sesampainya di rumah Ketua RT, mereka berdua diajak ke rumah tetangga lain yang berhuruf S.
Ayah korban kemudian meminta maaf, namun ditolak.
Lalu ada penganiayaan. Yang pertama dipukul adalah RT sendiri dan istrinya karena diduga RT kehilangan celana dalam istrinya, ujarnya.
Saat itu, ayah korban berusaha melindungi anaknya dengan memeluknya, namun ayahnya juga ikut dipukuli.
“Diseret warga dan dipukuli bapaknya, karena anaknya depresi, dia hanya bisa menjawab ya, ya, saya akui, saya bantu (saya mengaku, saya mencuri). Ada 12 orang (yang menganiaya) dan tiga orang tidak dikenal, jadi ada sekitar 15 orang,” ujarnya.
Akibatnya, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya. Bahkan, salah satu kukunya dicabut paksa dengan tang.
Usai penyerangan, korban dan ayahnya diintimidasi agar tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Padahal, menurut dia, korban KM tidak diperbolehkan dibawa ke rumah sakit.
Namun kondisi korban semakin parah, akhirnya keluarga korban dibawa ke rumah sakit. Pada 19 November lalu, ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat patah tulang pada hidung, penyumbatan pembuluh darah di bagian belakang kepala dan pelipis.
Selain itu, juga terdapat retakan kecil di bagian tengkorak dan disarankan untuk dibawa ke RS Karima Utama atau RS Moewardi Solo, ujarnya.
Menurutnya, korban kini juga mengalami trauma mendalam. Pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Boyolali, Selasa (19/11). (antara/Medan Pers)
BACA ARTIKEL LAGI… Kabar Terbaru Kasus Suami Ny R dari Kombes Iqbal