AMPHURI Usul Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah, Alasannya Silakan Disimak

author
2 minutes, 26 seconds Read

Medan Pers, JAKARTA – Persatuan Umat Islam Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) mengusulkan kepada Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk membentuk kementerian khusus yang mengurusi hal tersebut. rukun Islam yang kelima.

AMPHURI, untuk menyikapi serius usulan Kementerian Haji dan Umrah, menggelar lokakarya nasional di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta pada Kamis (10/10).

BACA JUGA: Isu Pembentukan Kementerian Haji, Umrah, dan Wakaf santer dibicarakan, sosok ini dinilai layak untuk dipimpin

“AMPHURI mengapresiasi pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Pak Prabowo Subianto memang mampu melaksanakan pembentukan Kementerian Haji dan Umrah,” kata Ketua Umum DPP AMPHURI Jenderal Firman M Noor kepada wartawan, Kamis.

Ia berpendapat, pembentukan Kementerian Haji dan Umrah penting agar pemerintah Indonesia memiliki lembaga yang fokus berkomunikasi dengan Arab Saudi.

BACA JUGA: DPP AMPHURI berharap Prabowo bisa mendirikan Kementerian Haji dan Umrah

Selain itu, kata Firman, di sisi lain Arab Saudi telah memiliki otoritas khusus yang bertanggung jawab atas haji dan umrah sejak tahun 1956.

“Kalau ada Menteri Haji dan Umrah di Indonesia, maka posisinya setara dengan Menteri Haji dan Umrah di Arab Saudi. Diplomasi, negosiasi, dan lobi antar negara akan berjalan dengan nyaman,” kata Firman.

BACA JUGA: Kementerian Haji Saudi Luncurkan Dompet Digital, Ini Manfaatnya Bagi Masyarakat

Selain itu, kata dia, pembentukan Kementerian Haji dan Umrah dapat membawa manfaat ekonomi yang besar bagi Indonesia.

“Kami juga ingin sektor haji dan umrah memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi kami yang masih sangat terkagum-kagum betapa semua ini baik bagi Arab Saudi,” lanjut Firman.

Pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan gambaran hampir Rp 160 triliun haji dan umrah tahun ini. 

Kesepakatan itu jelas besar, katanya, padahal undang-undang menetapkan bahwa haji dan umrah yang dilakukan pihak swasta hanya diperuntukkan bagi WNI dan umat Islam. 

Artinya kementerian ini akan berperan sangat aktif dalam mengembangkan dunia usaha dan potensi perekonomian masyarakat Indonesia di masa depan, ujarnya.

Selain itu, kata dia, pembentukan kementerian baru dapat membuat Indonesia mampu memberikan berbagai aspek keamanan, perlindungan, dan kenyamanan bagi jamaah haji selama menunaikan ibadah haji.

Nah, Indonesia sebagai negara berdaulat berkepentingan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang beribadah di tempat suci tersebut, ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hariri Makmun, dalam seminar tersebut mengakui pentingnya pembentukan Kementerian Haji dan Umrah.

Menurutnya, berbagai persoalan selama ibadah haji dan umrah bisa segera teratasi bila ada kementerian di Indonesia yang khusus menangani hal tersebut.

Intinya kita membutuhkan Kementerian Haji dan Umrah yang lebih fokus. Dia tidak boleh sibuk dengan hal lain,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, Pengamat Haji dan Umrah Muhammad Subarka menilai kesimpulan Pansus Sidang DPR RI 2024 menjadi persoalan klasik.

“Masalah yang kemarin ada di Pansus adalah pertanyaan lama. Ini pertanyaan lama, bukan? Topik ini sedang berlangsung. Bayangkan berapa banyak menteri yang menjadi korban,” ujarnya.

Ia menilai pembentukan Kementerian Haji dan Umrah berdasarkan hasil kerja panitia investigasi khusus kemarin merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.

Oleh karena itu, sudah saatnya ada seseorang yang bertanggung jawab langsung dalam mengurus haji dan umrah, kata Subarka. (ast/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *