Medan Pers, Jakarta – Asosiasi Invensi Indonesia (Aii) disebut berkomitmen membantu para inventor mengatasi kendala komersialisasi penemuannya. Salah satunya dengan mengikuti berbagai pameran untuk memperkenalkan inovasi dan hasil penelitian yang didanai oleh Badan Pengelola Tanaman Kelapa Coklat (BPDPK).
Pada tanggal 8 hingga 10 Agustus, di dua pameran teknik terbesar di kawasan, Universitas Teknologi Indonesia 2014, Riau, Indonesia dan Inovasi (Inari).
Silakan baca juga: Jadwal Indocomtech 2013, Tahun Teknologi Data dan Komunikasi Terbesar
Profesor Aii mengatakan: “Kami menunjukkan penemuan 46 hasil penelitian dari tahun 2015-2023 yang layak untuk dikomersialkan.” Didiek Hadjar Goenadi berada di luar lapangan pada tahun 2014 pada tanggal 8 hingga 11 Agustus.
Dan yang mana seluruh temuan tersebut merupakan hasil Penelitian Penelitian sawit (GRS) yang dikelola oleh Bpdpks. Didiek juga didapuk menjadi salah satu pembicara dalam dialog bertajuk “Hasil Hibah Penelitian BPdpks Sawit” yang merupakan bagian dari peningkatan peningkatan produksi kelapa sawit nasional.
Silakan baca juga: Bpdpk dkk perkuat riset dan penjualan sawit
Ia mengatakan: “Kerjasama kami dengan BPDPK telah mempercepat komersialisasi hasil GRS melalui evaluasi dan promosi industri.”
Teknis Aii Aii ditemukannya 16 hasil Penelitian GRS selama tahun 2021-2023. Angka-angka ini termasuk memotong kendaraan, sepatu silikon dioksida biologis, membran ramah lingkungan, tindakan AIDS, Cairan Radiator Nano dan Gliserin yang dipalsukan untuk aspal.
Silakan baca juga: Ketum Aii: Industri Penemuan ke-8, Siap Komersialisasi
Terdapat pula minyak sawit merah, peralatan air limbah, penyuluh sawit nyeri, antioksidan dengan antioksidan, pengumpul logam mulia, surfaktan, mesin perekat logam berat dan ringan, mesin pengolah limbah cair dan ringan, mesin pengolah kadar air dan ringan, mesin pengolah kadar air dan ringan. , humor dispensatif dan ringan dan ringan.
AII dan menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk mengevaluasi dan menilai hasil-hasil penelitian yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi Negeri yang mempunyai potensi komersialisasi tinggi. Melalui operasi ini, ia berhasil mewujudkan komitmen kerja sama komersial dengan 21 perusahaan.
Profesor Didiek juga menyebutkan bahwa promosi penemuan ini tidak terbatas pada minyak sawit, tetapi juga pada penemuan yang dihasilkan oleh penemu independen (seperti cincin ajaib yang digunakan untuk kendaraan bermotor), ditambah Torsi Penghemat Bahan Bakar dan torsi lainnya.
Ia mengatakan, “Hal ini sejalan dengan misi Aii, sebagai jembatan antara inventor dan investor untuk mengatasi masalah sindrom lembah kematian.”
Dalam rangka semangat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Aii meningkatkan sosialisasi penelitian tentang pentingnya teknologi yang diperlukan bagi kegiatan perekonomian nasional.
Kajian tersebut menunjukkan perlunya penyelesaian teknis pengguna, khususnya permasalahan yang dihadapi industri, dan Kesiapsiagaan Teknis (TKT) minimal harus tujuh.
Saya juga mendorong verifikasi mitra industri yang memiliki potensi minat dalam produksi inventor untuk mencapai tingkat TKT (8 atau 9) yang disyaratkan oleh industri.
Dijelaskan: “Beberapa contohnya adalah emulsifier dari produk minuman PT Kapal API Group, Ptan Mandiri yang dihasilkan dari produksi minyak sawit, produksi Vitamin PT Mehesi, dan produksi furfural dari PT Zekindo.”
Aii dan Bpdpks juga akan menyelenggarakan seminar acara penelitian teknis GTS 2021-2023 di Hotel Aston Simatupang pada 20 Agustus 2014. Dan operasinya akan memperkenalkan 16 temuan secara rinci.
Dan beliau menyampaikan: “Saya berharap operasi ini dapat mempercepat dan memperluas komersialisasi hasil penelitian yang didanai oleh BPDpk.” (Jepang)