Medan Pers
Deklarasi dibuat oleh orang Afrika setelah Amerika Serikat dan dukungan dari Dewan Perserikatan Bangsa -Bangsa (DPW) di sejumlah provinsi di Indonesia.
Baca Sama: Di Depan Konferensi PBB, Bang Ferry Teaast Harus Menjadi Presiden Jenderal
Afrysyah mengatakan bahwa di Indonesia setidaknya sembilan dari 38 dpw-un und (memintanya untuk menjadi caketum)
“Saya bilang saya baru saja mengatakan saya akan pergi sebelumnya,” kata Sekretaris DPP Baru, Minggu (12/1).
Baca Juga: Permintaan yang Didukung oleh Mayoritas DPW, Niese Yusril Ihdea Maju
Menurut Afriansyah, DPW yang ia mendorongnya sebagai Caketum PBB, meskipun Nusa Tenggara Barat (NTB), Banten dan Benggulu.
Semua orang yang melewati Yusril Ihza Mendra keluar satu sama lain.
Baca Sama Sama: PBB sedang bersiap untuk membawa Kongres ke Bali untuk memilih posting baru
Kontrol DPC dan DPW dari manajemen DPC dan DPW masih menandatangani.
Bekas situs ketenagakerjaan ditambahkan bahwa bagi pihak tersebut kepada partai, karena proses verifikasi administratif benar karena proses administrasi benar dalam pemilihan tahun 2024 dan PBB tidak memiliki dosis pertama.
“Bersama -sama kami bekerja dengan pesta pembangunan di tingkat mana pun. Faktanya, saya bangun dengan Tuan Yusril,” kata Ferry.
Dia tidak melakukan apa pun di posisi masuk PBB.
Selain itu, salah satu keponakannya adalah Yusril, yaitu Gugum Ridho Putra telah membuat pernyataan.
Sejumlah nama Caket Pertukaran Radar, yaitu PJ Ketum PBB Fahri Bachmid, Sekretaris Jenderal Muhamdad Masduki, Putra Yusril, yaitu Yuri Kemal Fadlullah dan Jumhur Lantong.
Masih mengklaim feri siap untuk berpartisipasi dalam partisipasi bersama untuk membangun PBB.
“Saya juga menghubungi Prof. Yuslil sekitar tahun 2025-2030 tentang Deklarasi Permintaan PBB 2025-2030. Pada aturan saat ini saya siap,” jaminan lembaga organisasi (BPJPH). (Antara / Medan Pers)