Medan Pers, JAKARTA – Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf meminta agar Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dikaji lebih mendalam karena pihaknya banyak menerima laporan dan keluhan masyarakat.
“Kami juga mendapat laporan dari warga di sekitar proyek PIK 2. Banyak pengaduan dan ada pula yang menyangkut permasalahan hukum,” kata pria yang diketahui bernama Gus Yahya di Jakarta, Senin.
BACA JUGA: Tanggapan PSN PIK 2: Ahmad Yohan DPR: Negara tidak boleh kalah
Kontroversi PSN di PIK 2 terus menuai keuntungan dan kerugian di masyarakat. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak tegas.
Salah satu yang menolak adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mendesak agar proyek tersebut dihentikan karena masih ada permasalahan hukum yang belum terselesaikan.
BACA JUGA: Saksikan Aksi Warga Banten Tolak PSN PIK 2, Kiai Turun ke Jalan
Bagi PBNU, Gus Yahya mengatakan, proyek PSN di PIK 2 merupakan proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat luas, termasuk terkait hak-haknya.
“Jadi menurut saya perlu ada kajian lebih mendalam, pertama-tama apa proyeksi atau visi proyek ini ke depan,” kata Gus Yahya.
BACA JUGA: Komnas HAM soroti permasalahan PSN di Papua dan serukan pemerintah menyikapinya
Selain itu, menurutnya, kita juga perlu melihat bagaimana proyek tersebut dikelola selama ini. Sebab menurutnya masih ada permasalahan dalam proses kehumasan.
“Dari apa yang dilakukan selama ini kita melihat, menurut laporan masyarakat, memang ada permasalahan yang berbeda-beda,” kata Gus Yahya.
“Ya, ini harusnya dikaji lebih mendalam, agar tidak ada tindakan yang merugikan hak masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, MUI telah meminta pemerintah menghentikan pembangunan PSN di PIK 2, mengingat masih ada urusan yang belum selesai, baik perizinan maupun kompensasi.
“Sejauh ini hasil Mukernas jelas kita minta MUI dihentikan. Karena masih banyak persoalan lagi,” kata Sekjen MUI Amirsyah Tambunan. (antara/Medan Pers)
BACA PASAL LAIN… Tolak Program Baru PSN, Senator Paul Finsen, Wali Kota Minta Presiden Kaji Ulang