Medan Pers, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Jebran Rakabumi Rak akan berakhir 100 hari pada 28 Januari 2025.
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Prabowo atas 100 hari kegiatannya.
BACA JUGA: Eddy Soparno: Rapat Kepala Daerah, Ajang Bandingkan Perspektif Target 8 Persen
Menurut Eddy, Ketua Umum Partai Gerindra ini berhasil, berani, dan sukses menjawab keraguan berbagai pihak.
Tampaknya belum terlambat untuk menilai bahwa Presiden Prabowo telah mengambil berbagai inisiatif di berbagai bidang kebijakan, mulai dari bergabung dengan BRICS sebagai respons terhadap dinamika geopolitik hingga janji kampanye, memulai program Pangan Bebas Bergizi (MBG), kata Eddy.
BACA JUGA: MPR Luncurkan Kampus, Eddy Soeparno Kampanyekan Percepatan Perubahan Energi
Ia menambahkan, banyak pihak yang meragukan jumlah menteri yang berlebihan. Nanun, kata dia, Presiden Prabowo secara jelas menunjukkan bahwa Prabowo berhasil mengoordinasikan kebijakan dan anggaran dalam waktu kurang dari 3 bulan.
“Saya berharap momentum dan kecepatan ini terus berlanjut di masa depan,” kata Eddy.
BACA LEBIH LANJUT: Makan gratis yang berulang kali bermanfaat bagi Kota Bogor, tegas Wakil Ketua MPR Eddie Soparno
Secara khusus, doktor ilmu politik FISIP UI ini mengucapkan terima kasih atas program ekonomi Presiden Prabovo yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Prabowo memastikan tidak ada satupun yang tertinggal atau tertinggal. Undang-undang seperti pembatalan pinjaman UMKM dan nelayan, bantuan pembangunan sosial sebesar 38 triliun, dan pembatalan kenaikan PPN 12% menjadi bukti bahwa prioritas Presiden Prabowo adalah membantu rakyat kecil keluar dari kemiskinan, lanjutnya. .
“Kebijakan pangan gratis bergizi ini bukan sekedar janji kampanye, melainkan komitmen Presiden Prabowo untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia meraih penghargaan di tahun 2045,” lanjutnya.
Wakil Ketua PAN ini mengatakan, Presiden Prabowo mampu menjawab keraguan sejumlah pihak terhadap kualitas demokrasi dan kebebasan berpendapat.
“Keraguan tersebut dijawab oleh Presiden Prabowo dengan mendengarkan keinginan masyarakat yang diungkapkan saat demonstrasi dan protes di media sosial. Tidak ada yang ditangkap, tidak ada protes yang ditindas. Setiap kritik dan pidato didengarkan.”
“Alih-alih menekan diri sendiri, Presiden Prabowo mendengarkan dengan cermat dan mengeluarkan undang-undang yang memenuhi berbagai keinginan tersebut. Bukti terakhir, PPN 12% yang dikenakan Presiden Prabowo berlaku untuk produk berkualitas tinggi, ujarnya.
Salah satu harapan Eddy terhadap pemerintahan Prabowo ke depan adalah mempercepat transisi energi dengan memperluas bauran energi terbarukan secara signifikan.
Eddie menilai kecepatan transisi energi bergantung pada tujuan konservasi energi yang digagas Presiden Prabowo.
“Pengembangan energi terbarukan merupakan salah satu arah kebijakan pencegahan perubahan iklim di Indonesia. Selain itu, pengembangan energi terbarukan juga sejalan dengan tujuan ketahanan energi Presiden Prabowo, dimana kemungkinan energi surya, angin, dan panas bumi dapat menggantikan ketergantungan pada impor gas dan minyak mentah.”
“Salah satu keberhasilan tercepat yang bisa dicapai pemerintahan Prabowo adalah disahkannya RUU Energi Baru dan Sumber Energi Terbarukan (EBET) yang sudah memasuki tahap akhir pembahasan di DPR RI. “Disahkannya RUU ini akan memberikan landasan hukum yang kuat bagi pengembangan energi terbarukan dan peningkatan bauran sumber energi secara signifikan,” pungkas Wakil DPR RI asal Dapil Jabar III Kota Bogor dan Chianjur ini. (Jepang).
BACA ARTIKEL LAGI… Luncurkan Program Makan Gratis, Wakil Ketua MPR Eddie Soparno Peringatkan