Medan Pers, JAKARTA – Kepemimpinan merupakan faktor terpenting yang menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi.
Tanpa pemimpin yang kuat dan visioner, organisasi akan kesulitan mencapai tujuan mereka, beradaptasi terhadap perubahan, dan mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar yang terus berubah.
BACA JUGA: Syukuri Pemerintahan Jokowi, Ratusan Relawan Doa Bersama
Kubik Atok R. Aryanto, Direktur Manajemen, mengatakan pada Rabu (23/10) “Oleh karena itu kami meluncurkan Pelatihan Kepemimpinan Ambidextrous sebagai respon terhadap perubahan kepemimpinan di Indonesia.”
Workshop yang diadakan di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta ini dihadiri oleh banyak pimpinan perusahaan dari berbagai perusahaan dalam dan luar negeri. Pelatihan ini dimaksudkan untuk membantu para manajer, khususnya yang berada di level menengah, untuk memahami dan menerapkan konsep kepemimpinan.
BACA SEMUA: Pengamatan: Pemerintahan Prabowo-Gibran akan menghadapi tantangan politik yang berat
“Bagaimana kemampuan organisasi dalam mengelola secara seimbang dua hal terpenting yaitu penilaian dan implementasi atau keunggulan kinerja,” ujarnya.
Atok mengatakan organisasi harus memiliki kemampuan mengelola dan memanfaatkan secara bersamaan. Ada tiga peran utama dalam manajemen perusahaan, pengusaha, manajer dan manajer.
BACA: Hipakad Siap Dukung TNI Raih Kepemimpinan Nasional Baru
“Di antara tugas tersebut adalah kemampuan menangkap peluang baru, mengelola perubahan, dan meningkatkan operasional,” tambahnya.
Jamil Azzaini, salah satu pendiri Kubik Management dan Inspirator SuksesMulia, menekankan pentingnya pemimpin dalam transformasi operasional. Menurutnya, perubahan operasional tidak hanya didasarkan pada peningkatan teknologi atau proses bisnis, tetapi juga perubahan manusia.
“Semua dimulai dari pemimpinnya,” kata Jamil.
Sementara itu, Direktur Kepelatihan Kubik, Fauzi Rachmanto, mengidentifikasi tiga poin penting dalam kepemimpinan implisit: memperbaiki struktur, perilaku membuka, dan menegaskan perilaku penutup.
Acara diakhiri dengan latihan menggunakan Ambidextrous Canvas Leader yang membantu peserta menerapkan pemikiran kedua dan analitis dalam pekerjaan mereka. Kami berharap kursus ini dapat menginspirasi para pemimpin untuk mengubah berbagai organisasi di Indonesia. (esy/Medan Pers)