Medan Pers, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor A. Rifqi Al Mubarok menilai penolakan Tito Karnavian terhadap wacana Polri di Kementerian Dalam Negeri merupakan langkah tepat.
Wacana ini sejak awal kami tolak. Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Tito yang sudah mendengarkan suara masyarakat sipil, sehingga amanah reformasi harus dilanjutkan. Ini langkah yang tepat, kata Gus Rifqi di Jakarta, Selasa ( 3/12).
BACA JUGA: Menteri Dalam Negeri Tito menyebut inflasi November 1,55 persen merupakan yang terendah sejak Indonesia merdeka
Penolakan Tito semakin menguatkan wacana penggabungan TNI-Polri atau transformasi kepolisian di bawah Kementerian Dalam Negeri harus dihentikan dan tidak menjadi liar.
“Tren ini harus diakhiri. Otoritas sipil sudah menolak. Bahkan Menteri Dalam Negeri pun pasti menolaknya. Jadi lebih baik diakhiri dan tidak menjadi bola liar di masyarakat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Menteri Dalam Negeri Tito protes usulan subordinasi Polri ke Kementerian Dalam Negeri
Gus Rifqi juga mengajak generasi muda dan masyarakat untuk fokus pada upaya pengembangan sumber daya manusia dan penguatan demokrasi agar impian besar Indonesia dapat terwujud di masa depan.
“Indonesia punya banyak mimpi besar ke depan, punya cita-cita yang tinggi. Pembangunan sumber daya manusia dan penguatan demokrasi selanjutnya adalah kunci dan harus dibangun. Sebaiknya generasi muda dan kita semua fokus pada hal itu.” lebih baik daripada menghadapi tren kontroversial,” tutupnya.
BACA JUGA: PBHI karena itu mengapresiasi ide emosional usulan PDIP untuk membawa Polri ke bawah TNI
Tito Karnavian diketahui mengaku menentang wacana Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri. Ia yakin Polri siap melakukan reformasi di bawah kepemimpinan presiden (ray/Medan Pers)