Medan Pers, JAKARTA – Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup tinggi di penghujung masa jabatannya.
Sedangkan masa jabatan Presiden Jokowi resmi berakhir pada 20 Oktober 2024.
BACA JUGA: Jokowi Punya Cucu Baru, Ini Pertanyaan yang Dilontarkannya Saat Menelepon Kaesang Pangarep
Jokowi menjabat kepala negara pada 2014 hingga 2024 atau 10 tahun.
“Sebanyak 80,8 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden, dan hanya 18,5 persen yang menyatakan tidak puas,” kata Adjie Alfaraby, Selasa (15/10).
BACA JUGA: Jokowi telah menulis surat untuk mengganti Kepala BIN dari BG menjadi Herindra
Lalu apa saja faktor kepuasan dan ketidakpuasan terhadap Jokowi?
Menurut Adjie, kepuasan masyarakat terhadap Jokowi berbeda-beda menurut kelompok agama.
Tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada pemilih non-Islam sebesar 93 persen, sedangkan kepuasan pemilih Muslim sebesar 78,7 persen, ujarnya.
Adjie mengungkapkan, pada kategori usia, generasi muda (Gen Z) menyatakan kepuasan sebesar 85,9 persen, disusul generasi milenial sebesar 81,8 persen. Pada generasi X dan generasi baby boomer, kepuasan masih berada di atas 75 persen.
Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan bagaimana Jokowi dihargai secara lintas generasi, namun dengan kelebihan yang berbeda-beda, kata Adjie.
Adjie melanjutkan, di segmen pendapatan, dukungan terbesar datang dari masyarakat yang berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan. Kelompok masyarakat kecil menyatakan puas sebesar 83,3 persen.
Asjie menjelaskan, bagi mereka yang ekonominya sudah mapan, tingkat kepuasannya mencapai 75,5 persen. Pada bagian pendidikan, kepuasan terbesar datang dari masyarakat yang berpendidikan rendah.
“Delapan puluh satu persen dari mereka yang hanya tamat SD ke bawah menyatakan puas. Namun kepuasan terhadap Jokowi di kalangan kalangan terpelajar turun menjadi hanya 72,4 persen,” ujarnya.
Sekadar informasi, survei LSI Denny JA dilakukan pada 26 September – 3 Oktober 2024. Sebanyak 1200 responden di seluruh Indonesia.
Metode survei ini menggunakan multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Sedangkan margin of errornya sekitar 2,9 persen (mcr10/Medan Pers) Jangan lewatkan video editor ini: