Medan Pers, Jakarta – Katarina Bonggo terlibat kasus pemalsuan aktivitas nyata dan informasi palsu serta berjuang sendirian melawan mantan suaminya Aky Jauwan dan adik iparnya Eva.
Tersangka Aky Jauwan ditahan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur setelah terjadi perselisihan di Mahkamah Agung (MA), sedangkan Eva ditahan di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur.
BACA JUGA: Catarina meminta kuasa hukum pemerintah menjatuhkan hukuman mati bagi pelaku penipuan jika banding diterima.
Namun perjuangan Katarina belum usai karena berdasarkan Surat Penetapan Tersangka, penyidik Divisi Penyidikan belum berhenti. Jatanras merupakan salah satu tersangka, kakak iparnya Ernie Jauwan.
Catalina Bongo ingin diteliti oleh peneliti Ernie Chauvin.
BACA JUGA: Kejaksaan Agung telah meminta penangkapan dua orang yang diduga melakukan penipuan
Saya berharap penyidik Jatanras segera membawa pulang Ernie Chauvin dan memeriksanya di Indonesia untuk proses hukum, kata Katarina Bonggo, Senin (30/12).
Ernie Jauwan terungkap juga terlibat kasus pembuatan pernyataan palsu. Namun saat ditetapkan sebagai tersangka, Ernie yang kini berkewarganegaraan Australia tidak datang untuk dimintai keterangan.
Baca juga: Apex Divonis 6 Tahun Penjara karena Pemalsuan Dokumen Pengiriman
Catalina sendiri berkali-kali diperiksa penyidik soal keterlibatan Ernie. Tanggapan penyidik, berkas Ernie telah disatukan dengan berkas Aki Jovan dan Eva dan telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (JPU) Kejaksaan Agung Jakarta.
Menurut Katarina, penyidik Jatanras telah mengajukan berkas perkara atas nama Ernie Jauwan dari P-21. Namun JPU langsung membantah saat digugat dan bahkan tidak menemukan dokumen yang dikirimkan atas nama tersangka Ernie Jauwan.
Kapan dia memberikan dokumennya, kata Katarina membaca pesan yang dikirim ke WA dari Kejaksaan Tinggi Jakarta.
Katarina tidak berhenti sampai di situ ketika dia bertanya kepada peneliti cabang Jatanras tentang masalah tersebut, namun dia mendapat jawaban yang berbeda.
Katanya, dia sudah berkoordinasi dengan kantor Australia dan menunggu tanggapan dari kedutaan, ujarnya.
Saat saya cek ke Hubinter, jawabannya berbeda. Hubinter mengatakan, penyidik memberi tahu mereka bahwa berkas Ernie adalah p21, sehingga mereka yakin berkas itu lengkap.
Saya berharap keadilan ditegakkan dalam masalah ini, mengingat sudah lima tahun saya hidup sendiri, kata Katarina.
Ia juga berharap bisa menarik perhatian Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo, karena ia sudah dua kali menulis surat kepadanya untuk meminta perhatiannya.
Sekadar informasi, sekelompok hakim Mahkamah Agung menyebut Aky Jauwan dan putrinya Biksuni Eva dituduh memalsukan fakta dan informasi palsu, seperti yang dilaporkan Katarina ke Polda Metro Jaya.
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang dipimpin oleh Dwiarso Budi serta Wakil Hakim Sutarjo dan Ainul Mardhiah, dalam Putusan No. 1634K/PID/2024 tanggal 17 Oktober 2024, dijatuhkan hukuman percobaan bagi Aky Jauwan dan Eva.
Awalnya, Aky Jauwan dan Eva dibebaskan oleh sekelompok hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Namun pengadilan tinggi menolak pengakuan ayah dan putrinya yang berujung pada hukuman dua tahun penjara bagi Aki, sedangkan Eva dikenakan masa percobaan satu tahun.
Katarina mengatakan, “Perjuangan saya selama lima tahun tidak sia-sia, akhirnya saya mendapatkan keadilan, meski prosedur hukum Ernie (cuy/Medan Pers) masih belum jelas.
Baca artikel lainnya… Asdamindo tegaskan, galon air yang diberi label palsu bisa dikenakan denda, dengan sanksi berat.