Para Pelajar Jaga Privasinya di Medsos, Jangan Asal Bagikan Data Pribadi

author
1 minute, 50 seconds Read

Medan Pers, BAUBAU – Dengan meningkatnya kejahatan dunia maya, generasi muda harus berhati-hati saat beraktivitas di internet di usia muda.

Literasi digital menjadi prasyarat bagi mereka untuk menjaga privasinya di dunia digital. 

Baca Juga: Pemahaman Literasi Digital Perkuat TNI Hadapi Serangan Siber

“Memperluas akses teknologi digital dapat mengancam perlindungan privasi digital,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Baubau, Eko Prasetya, melalui keterangan tertulis, Selasa (7/8).

Ia menekankan bahwa aspek kunci dari literasi digital adalah kesadaran akan pentingnya privasi digital.

Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika: Pegawai PLN Dapat Literasi Digital

Siswa harus memahami nilai data pribadi. 

Oleh karena itu, generasi muda harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi di segala jenis platform digital, ujarnya.

Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika Harapkan Siswa Pesantren Paham Sastra Digital

Tidak hanya perlu berhati-hati dalam membagikan informasi pribadinya, generasi muda juga harus pintar membuat password yang kuat agar terhindar dari ancaman kejahatan digital.

“Saat kita membuat password, biasanya itu adalah sesuatu yang dekat dan nyaman bagi kita. Padahal, keamanan itu kebalikan dari kenyamanan, jadi harus hati-hati saat membuat password,” jelasnya. 

Eko Prasetya juga mengingatkan, ancaman kejahatan digital tidak hanya datang dari password yang diretas.

Namun, hal ini bisa saja terjadi karena kecerobohan Anda sendiri karena tidak pintar dalam melindungi informasi pribadi Anda.

“Misalnya saat berbelanja online, luangkan waktu sejenak untuk menghapus data sensitif yang tertera pada kemasan, karena kejahatan digital bisa datang dari mana saja dan kapan saja,” jelasnya.

Eco mengatakan, generasi muda harus mengembangkan rasa percaya diri yang tinggi untuk memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.

Anda dapat menikmati manfaat teknologi digital tanpa mengkhawatirkan ancaman keamanan.

Sementara itu, Musbartig, guru SMAN 1 Kota Baubau mengatakan, pemahaman yang baik terhadap etika digital dapat menyelamatkan dirinya dari ancaman di ruang digital.

Dikatakannya, penting untuk menjaga etika digital yang baik, misalnya berhati-hati jika ingin berbagi informasi, terutama informasi pribadi.

“Dulu ada pepatah mulutmu macan, sekarang jadi jari macanmu.” Karena jika tidak hati-hati saat menulis sesuatu di internet, Anda harus menerima segala konsekuensinya.

Sebanyak 2.414 siswa dari SMAN 1 Baubau Kota Baubau, Kota Baubau, SMAN 1 dan SMPN 1 Baubau mengikuti Acara Tumbuh Literasi Digital 2024 “Tips dan Trik Menjaga Privasi di Digital”. Mereka dibesarkan untuk mengetahui cara menjaga privasi dan keamanan di era digital. (esy/Medan Pers)

Baca artikel lainnya… Keluarga berperan penting dalam membangun literasi digital

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *