Medan Pers – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Miuya Hafid, Presiden Pemerintah Indonesia, Prabowo Subianto, beberapa kali mengeluarkan instruksi untuk menghilangkan perjudian online.
Hal itu disampaikan Meutya saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Baca juga: Pegawai Kominfo yang Ditangkap Kasus Judol, Harus Panggil Prabowo Budi Ari.
“Presiden tetap dan terus fokus ke Internet. Kalau kita diundang pertama, kedua, ketiga, fokusnya ke internet lagi,” kata politikus Golkar itu, Selasa.
Sikap tegas Meutya Prabowo terhadap judol membuat mantan Ketua Komisi I DPR RI itu semakin percaya diri untuk memberantas perjudian online.
Baca Juga: Calon Terhormat PPPK 2024 Diungkap MS Ditolak OPD, Ada yang TMS Karena Hal Sederhana, Duh!
“Ini memudahkan kami untuk bekerja turun,” ujarnya.
Dilaporkan, 16 orang diamankan polisi yang diduga melakukan pencatatan judol oleh pegawai dan tenaga ahli Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Baca juga: ASN Komdigi Sudah Lama Terlibat Judi Online, Namun Budi Ari Abaikan.
Meutya mengaku kementeriannya ingin menjadi pintu masuk pemberantasan judol di Indonesia pasca ditangkapnya pegawai Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
“Jika ini baik untuk negara dan masyarakat, kami bersedia menjadi pintu masuknya,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Komisi I DPR RI Julius Setiarto mendukung Meutya untuk memusnahkan judol yang mencakup pekerja di kementerian.
Hal itu disampaikannya saat rapat kerja (raker) antara Menteri Komunikasi dan Teknologi Komisi I DPR RI dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi Selasa ini di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta.
“Saya sangat mendukung dan menurut saya langkah yang diambil Kementerian Komunikasi dan Teknologi sudah tepat dan benar,” ujarnya, Selasa.
Julius mendesak penegak hukum mengusut tuntas kasus Judol terhadap pegawai Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Para anggota DPR, termasuk dari Fraksi Legislatif PDI Perjuangan, tak segan-segan mengusut mantan menteri yang bertanggung jawab atas perusakan Judol di masa lalu.
Dalam pertemuan itu, Yulus mengatakan, “Kalau sampai ke menteri pertama ya, kita buka di sana, Bu.” (ast/Medan Pers)