Medan Pers – JAKARTA – Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (RS UKI) terus berkembang seiring dengan rencana perluasan operasionalnya pada tahun 2024. 1 Desember menginjak usia 51 tahun.
Menurut Direktur Jenderal Keuangan dan Sumber Daya Manusia RS UKI dr. Pelayanan Jisman M. Lubis ditingkatkan di berbagai bidang, misalnya tidak membedakan pasien BPJS dan non-BPJS.
BACA JUGA: Simak Kisah Pendirian Universitas Kristen Indonesia
RS UKI juga akan menetapkan waktu tunggu maksimal 15 menit bagi pasien untuk menemui dokter. Waktu tunggu maksimal untuk obat racikan adalah 30 menit dan obat non racikan 15 menit.
“Khusus tenaga medis seperti dokter, perawat dan lainnya akan terus kita tingkatkan dengan menghadirkan layanan point chain. Kepuasan petugas juga kepuasan pasien. Sumber daya manusia dalam hal ini berupa pelayanan. Meski RSU UKI bernuansa Kristiani , kami tetap melayani masyarakat dari semua agama sesuai dengan humanisme yang sama,” kata Jisman dalam keterangannya, Sabtu (30 November).
BACA JUGA: Kerjasama GMNI-Ilmu Politik Fisipol UKI: Beasiswa dengan potongan biaya pendidikan hingga 50%
Menurut Jisman, RS UKI juga akan menyalurkan paket sembako kepada mereka yang memasuki usia 51 tahun. Merupakan salah satu bentuk rumah sakit yang peduli terhadap lingkungan sekitar.
RS UKI juga akan mengadakan tes darah gratis untuk 50 hingga 100 orang, kegiatan bersih-bersih, dan kompetisi antar seluruh unit kerja RS UKI yang melaksanakan kegiatan bersih-bersih.
BACA JUGA: Edward Sirait Raih Gelar MM Dari Program RPL Dalam 2 Semester
RS UKI juga akan menyelenggarakan kuis untuk menguji kedalaman ilmu pengetahuan dan keterampilan staf rumah sakit.
Jisman menambahkan, 1 Desember bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia. Untuk itu, RS UKI akan menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya AIDS yang disebabkan oleh perilaku seksual yang ceroboh.
“Kami juga akan menjenguk pasien untuk menciptakan keharmonisan antara pasien, perawat, dan dokter agar pasien semangat agar cepat sembuh,” ujarnya.
RS UKI saat ini mempekerjakan 64 dokter spesialis dengan budaya 5R. Lebih tepatnya rapi, teratur, rajin dan pekerja keras.
Jisman mengatakan: “Jika setiap poliklinik tidak menerapkan budaya 5R, tidak menjalankan tugas pokok dan fungsinya, saya akan dipecat dan saya lakukan.”
Menurut Jisman, RS UKI juga menyelenggarakan uji kompetensi dan kelas kosmetik viva kecantikan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan penampilan perawat.
“Selain itu, sebagai seorang manajer, saya juga memberikan contoh dengan datang bekerja tepat waktu agar dapat ditiru oleh karyawan lain. Hal ini memberikan hasil positif, tingkat keterlambatan masuk kerja menurun dari 50 menjadi hanya 1-2 persen,” ujarnya.
Diketahui, saat ini ada 64 dokter spesialis dan ginekolog yang bekerja di RS UKI. Meliputi dokter spesialis paru, dokter bedah, dokter spesialis urologi, dokter spesialis jantung, dokter mata, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis lainnya.
Jisman mengatakan, kedepannya akan ada 32.400 penderita diabetes di Jakarta Timur, RS UKI akan menciptakan layanan diabetes terpadu yang unik.
Menurut Jisman, RS UKI saat ini menjadi rumah sakit pendidikan besar Kelas B di bawah tahun 2024. 4 Oktober Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/1610/2024. (gir/Medan Pers)
BACA ARTIKEL BERIKUTNYA… UKI melontarkan empat pernyataan keras jelang pemilu