Medan Pers, JAWA BARAT – Menteri Ketenagakerjaan (Manker) Yaserli meminta dunia usaha memperkuat kerja sama, meningkatkan keterampilan ketenagakerjaan, dan memastikan pekerja Indonesia siap menghadapi tantangan global di masa depan.
“Saya yakin keberhasilan pengembangan keterampilan tenaga kerja tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja,” kata Yasirli usai membuka Workshop Panasonic Training Center di Balai Besar Pelatihan Kejuruan dan Produktif (BBPVP) Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/11). katanya.
Baca Juga: Perkuat Interoperabilitas Sistem, Disnaker Lakukan Sosialisasi TKA dan Molina Secara Daring
Disaksikan penandatanganan protokol transfer hibah dari PT Panasonic Gobel kepada BBPVP Bekasi, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BBPVP Bekasi dengan Yayasan Matsushita Gobel dan Federasi Pekerja Panasonic Gobel.
Yasirli mengatakan, penandatanganan kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian Kementerian Ketenagakerjaan terhadap terciptanya sumber daya manusia yang kompeten.
Baca juga: Menaker Yasirli dan Mendagri Tito Gelar Rapat Koordinasi dan Bahas PHK Upah Minimum Tahun 2025
“Saya berharap dengan bekerja sama kita akan menindaklanjuti perjanjian ini dan terus membangunnya serta memberikan dampak yang benar-benar positif dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia,” ujarnya.
Yasirli mengatakan, sesuai arahan Presiden Prabo Subianto, dunia kerja saat ini menghadapi beberapa tantangan yang mempengaruhi kebutuhan kualifikasi pekerja di Indonesia.
Baca juga: Menaker Yasserli bertekad pertahankan WTP dengan perkuat integritas pegawai
“Oleh karena itu, kita harus bertindak cepat dan tepat dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja agar siap menghadapi tuntutan zaman,” ujarnya.
Yeşilili menambahkan, perlu adanya sinergi dan kerja sama dengan semua pihak, khususnya dunia usaha dan industri, guna membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini dan masa depan.
Kelompok keterampilan yang harus diprioritaskan dalam pelatihan tenaga di lembaga pendidikan adalah keterampilan digital, pemecahan masalah dan berpikir kritis, keterampilan ramah lingkungan, serta keterampilan interpersonal dan komunikasi yang akan mendukung kolaborasi yang efektif, terutama dalam konteks gig economy.
“Kolaborasi ini penting untuk memastikan kurikulum dan keterampilan yang diberikan di lembaga pendidikan sesuai dengan kebutuhan nyata di dunia kerja,” ujarnya.
Rahmat Gobel, Chairman dan Pemegang Saham Panasonic Gobel Group, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Personalia yang telah membantu memberikan bimbingan dan dukungan kepada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Panasonic Group, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia.
“Industri konstruksi bukan sekedar mendirikan pabrik atau mempekerjakan orang. Karena selain menciptakan sumber daya manusia melalui industri, Anda juga menguasai teknologinya,” ujarnya. (Medan Pers) Sudahkah kamu menonton video terakhir di bawah ini?
Baca artikel lainnya… Rapat Kerja Komite IX dan Menaker DPR, Isu Pailit PT Sritex Jadi Sorotan