Medan Pers – Reserse Polres Sukabumi berhasil mengungkap sindikat pengedar narkoba jenis sabu lintas daerah, dan menangkap dua pelakunya.
Barang bukti fisik yang disita polisi dalam kasus ini adalah sabu seberat 1,67 kg.
BACA JUGA: Penangkapan Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, 15 Tersangka
Sindikat peredaran sabu berhasil ditangkap berkat informasi masyarakat dan kerja keras personel Satuan Narkoba, kata Kapolres Sukabumi AKBP Samayan, Senin (16/12/2024).
AKBP Samian mengatakan, penindakan sindikat peredaran sabu bermula saat petugas Satuan Narkoba Polres Sukabumi menangkap seorang pemuda berinisial RFR (19) di Kecamatan Sikurug, Wilayah Sukabumi, Rabu (11/12).
BACA JUGA: MA Tolak Pelaku Kasus Vin PK, Reza Indragiri Tegur Hati Nurani Kapolri
Polisi menyita 1,67kg sabu dari tersangka yang disembunyikan RFR di rumahnya di distrik Chikurug.
Menurut RFR, aset ilegal senilai lebih dari R1 miliar itu berasal dari sepupunya berinisial AAH (36).
BACA JUGA: Bos Toko Roti yang Lecehkan Karyawan Chakung Ditangkap di Sebuah Hotel
Polisi kemudian mengembangkan kasus tersebut dan berhasil menangkap AAH di salah satu rumah di kawasan Chikurug.
Kepada polisi, AAH mengaku sabu itu didapat dari seorang bandar narkoba berinisial T, berdomisili di Kota Depok, yang saat ini masih menjadi buronan.
AAH dan RFR dibayar R5 juta karena mengonsumsi sabu. Obat-obatan tersebut diharapkan dapat didistribusikan kembali di beberapa kabupaten di Jawa Barat.
“Kedua tersangka ini diawasi oleh DPO berinisial T yang berdomisili di Kota Depok. Ternyata T tidak hanya menguasai peredaran sabu di wilayah Sukabumi, tapi juga di banyak wilayah lain di Jawa Barat, seperti Kota Bandung,” ujarnya.
Selain menangkap kedua tersangka dan memburu DPO, Polres Sukabumi juga berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung yang juga berhasil mengungkap peredaran sabu yang diduga dikuasai T dengan menyita setengah kilogram sabu untuk diadili.
Dalam kasus Sukabumi, polisi juga menyita barang bukti lain seperti telepon genggam yang digunakan untuk bertransaksi, timbangan digital, gayung besi, sendok, palu, dan berbagai bahan plastik yang digunakan untuk membungkus sabu.
Reserse Satres Narkoba Polres Sukabumi masih mendalami hubungan kedua tersangka dengan T., pasalnya menurut pengakuan tersangka AAH dan RFR, saat mengangkut sabu menuju Kota Depok, mereka bertemu dengan orang tak dikenal diduga T. .kurir.
Setelah sabu itu sampai di tangan mereka, mereka langsung membubarkan diri. Modus yang dilakukan para tersangka adalah dengan mengedarkan barang terlarang dengan cara diposkan dan bertemu langsung.
Akibat perbuatannya, RFR dan AAH terancam hukuman penjara seumur hidup berdasarkan pasal yang didakwakan, yakni pasal 112(2) dan/atau 114(2) UU Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal hukuman 5 tahun. pidana penjara 20 tahun atau penjara seumur hidup (ant/Medan Pers).