Medan Pers, WASHINGTON DC – Amerika Serikat (AS) sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak pesawat tempur ke Timur Tengah di tengah ketegangan antara Israel dan negara-negara lain di kawasan itu, menurut laporan pada hari Jumat.
Pasukan AS di Timur Tengah mengambil “langkah-langkah yang diperlukan” untuk meningkatkan kesiapan tempur dan melindungi pasukan AS dan sekutu dari ancaman Iran atau milisi yang didukungnya, The New York Times melaporkan, mengutip pejabat militer AS yang tidak mau disebutkan namanya.
BACA JUGA: Iran mengutuk keras upaya pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Meskipun masih belum jelas berapa banyak pesawat yang akan dikirim, pejabat tersebut mengatakan bahwa AS menyelaraskan langkahnya untuk “mengirimkan jumlah pesawat yang diperlukan secepat mungkin untuk membantu membela Israel tanpa meningkatkan konflik.”
Laporan tersebut muncul sehari setelah Presiden AS Joe Biden berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas kemungkinan pasukan militer AS mendukung Israel dalam perjuangannya melawan berbagai ancaman.
BACA JUGA: Begini Cara Israel Diduga Bunuh Haniya Hamas di Iran
“Presiden membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, termasuk rudal balistik dan serangan pesawat tak berawak, serta pengerahan pertahanan militer AS yang baru,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Sembilan bulan telah berlalu sejak Israel melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan tanggal 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas. Sekitar 39.500 warga Palestina tewas akibat kekejaman Israel.
BACA JUGA: Publik AS menentang kunjungan PM Israel
Konflik tersebut telah memicu ketegangan regional di Timur Tengah, yang terbaru adalah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh awal pekan ini saat berkunjung ke Iran.
Sementara itu, Hizbullah Lebanon terlibat dalam perang perbatasan dengan Israel, dan Houthi Yaman menargetkan kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden untuk menunjukkan solidaritas terhadap Gaza.
Meskipun organisasi internasional, termasuk PBB, dan negara-negara regional telah menyerukan gencatan senjata di Gaza dan mengurangi ketegangan di Timur Tengah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk “membalas dengan keras” terhadap setiap serangan terhadap Israel. (semut/dil/Medan Pers)