Medan Pers – Moskow / Istanbul – Sebuah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines (AZAL) jatuh pada Rabu (25/12) di kota Aktau di Kazakhstan barat.
Sedikitnya 38 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines.
Baca juga: Investigasi Dimulai Terhadap Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayev mengatakan pada konferensi pers di Aktau bahwa 38 orang tewas dan 29 lainnya berhasil diselamatkan.
Berdasarkan keterangan AZAL melalui Telegram, pesawat Embraer 190 yang membawa 62 penumpang dan lima awak itu jatuh di lokasi tiga kilometer dari Aktau.
Baca Juga: Tiket Pesawat Turun 10 Persen Akibat PPN 12 Persen
Penerbangan berangkat dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny, Republik Chechnya Rusia.
Maskapai ini kemudian menangguhkan penerbangan antara Baku dan Grozny, serta penerbangan antara Baku dan Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan Rusia.
Baca Juga: Kakek Meninggal Karena Jatuh dari Pohon Durian di Musi Rawas
Kementerian Tanggap Darurat Kazakhstan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 52 personel dan 11 unit peralatan dikerahkan ke lokasi kebakaran pesawat.
Kementerian mengatakan jumlah personel yang ditugaskan untuk operasi pencarian dan penyelamatan meningkat menjadi 150 orang dengan dukungan 45 unit peralatan.
Sebelumnya dalam jumpa pers di Baku, Kanan Zainalov, juru bicara Kejaksaan Azerbaijan, mengatakan 32 orang selamat dari kejadian tersebut.
St. Petersburg, Rusia, mengumumkan dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah bahwa sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Ada berbagai teori, tapi saya yakin masih terlalu dini untuk membahasnya. Masalah ini harus diselidiki sepenuhnya,” kata Aliyev dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Azerbaijan.
Oleh SK Aliyev pun ditetapkan tanggal 26 Desember sebagai hari berkabung nasional.
Presiden Kazakhstan Kassim-Jomart Tokayev memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut yang dipimpin oleh Bozumbayev, dan mengirimkan tim medis dari ibu kota Astana untuk membantu para korban.
AZAL mengatakan kepada kantor berita Azerbaijan, Azertac, dan Badan Transportasi Udara Federal Rusia, bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa serangan burung adalah penyebab kecelakaan itu.
Media Rusia melaporkan bahwa pesawat tidak dapat mendarat di Grozny karena serangan pesawat tak berawak Ukraina.
Pilot kemudian mengalihkan pesawat ke kota Makhachkala, namun harus meminta izin mendarat di Aktau karena kabut.
Pada hari Rabu, Andriy Kovelenko, kepala Pusat Kontra-Informasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan dalam sebuah telegram bahwa pesawat tersebut telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
“Rusia seharusnya menutup wilayah udara di Grozny, namun ternyata tidak. Pesawat tersebut dirusak oleh Rusia dan dialihkan ke Kazakhstan alih-alih melakukan pendaratan darurat di Grozny untuk menyelamatkan nyawa penumpang,” kata Kovelenko. (antara/Medan Pers)