Medan Pers, Jakarta – Bea dan Cukai menyelenggarakan kegiatan Custom Visit Customer (CVC) dan berbagi ilmu bagi UMKM di wilayah Sukabumi dan Makassar.
Langkah tersebut diambilnya untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal dengan memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca juga: Bea Cukai Keluarkan Ekspor Produk Kacang Tunggak untuk Ikan ke Belanda, Ini Nilainya
“Pada kesempatan ini, Bea dan Cukai tidak hanya memberikan informasi terkini mengenai peraturan perdagangan internasional, tetapi juga memberikan pendampingan praktis kepada UMKM dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku,” kata Budi Prasetio, Kepala Subdit Humas dan Penyuluhan Kepabeanan Said .
Untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional, Bea dan Cukai Bogor menyelenggarakan CVC untuk CV Karya Vinazar yang bertempat di Jl. Sijeruk, Sukamaker, Kecamatan Sukaraj, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/11).
Baca Juga: Maju di Jepara, Bea Cukai Kudu Temukan Banyak Rokok Ilegal
CV Karya Vinazar merupakan salah satu UMKM binaan Bea dan Cukai Bogor yang memproduksi peralatan dapur berbahan kayu seperti talenan, centong, cobek, rolling pin dan tempat tisu.
Perusahaan ini telah menjadi produsen resmi toko peralatan rumah tangga ternama (MR DIY) dan telah mengekspor produknya ke Malaysia, Thailand, dan Brunei.
Baca juga: Bea Cukai Hancurkan Pendapatan Kampanye BMN Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Rinciannya
Asep Mulyadi, selaku manajer CV Karya Vinazar, mengungkapkan saat ini perusahaan memiliki 92 karyawan dan mampu memproduksi 60.000 peralatan dapur setiap bulannya.
“Kami sangat memperhatikan kualitas produk untuk memastikan melalui proses perizinan saat ekspor dan aktif berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Perhutani dan Bea Cukai,” kata Asep.
Sementara itu, Kantor Bea dan Cukai Daerah (Kanvil) Sulawesi Selatan (Sulabgasel) di Makassar juga pada Kamis (19/12) melakukan kegiatan monitoring dan sharing ilmu kepada UMKM binaan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan . ,
Kegiatan ini merupakan salah satu program Satgas UMKM untuk mengidentifikasi, mendukung dan mengembangkan UMKM.
Pokja UMKM Kementerian Keuangan yang pertama merupakan inisiatif Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk menghimpun seluruh unit kerja untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sehubungan dengan pengembangan UMKM.
Di Sulawesi Selatan, program ini dilaksanakan dengan memberikan dukungan dan pelatihan kepada UMKM untuk meningkatkan daya saing dan kontribusinya terhadap perekonomian daerah dan nasional.
Budi mengungkapkan UMKM merupakan bagian perekonomian Indonesia yang mempunyai potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sektor UMKM yang terbukti menyerap banyak tenaga kerja juga menjadi solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran.
“Tren positif perkembangan UMKM harus terus dijaga agar sektor UMKM mampu mengatasi permasalahan perekonomian di Indonesia. Melalui pembinaan, kami berharap dapat mendorong UMKM untuk naik kelas sesuai dengan visi Presiden lakukan ini di NKRI,” tutupnya. (Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Tetap, Bea Cukai Banjarmasin musnahkan jutaan batang rokok ilegal