Medan Pers, BEIJING – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginan Indonesia untuk belajar dari China mengenai modernisasi untuk mengentaskan kemiskinan dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li Qiang di Balai Besar Rakyat Beijing, Sabtu.
“Kita ingin belajar dari pengalaman Tiongkok, betapa kita berkembang sangat pesat dalam 30 tahun terakhir, khususnya dalam pengentasan kemiskinan,” kata Presiden Prabowo dalam pertemuan yang merupakan salah satu agendanya. kunjungan kenegaraan ke Tiongkok.
BACA JUGA: Ini Misi Prabowo ke China, Semuanya Berantas Kemiskinan
Selain pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat China (NPC) Zhao Leji.
“Di Indonesia, kami meningkatkan upaya pengentasan kemiskinan, dan saya rasa kami ingin belajar lebih banyak dari pengalaman Tiongkok,” kata Presiden Prabowo.
BACA JUGA: Prabowo Rekomendasikan Lutfi-Taj Yasin untuk Jateng Lebih Maju
Selain itu, Presiden Prabowo ingin meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan.
“Setelah itu, di bidang pendidikan, saya kira kita juga ingin menjalin kerja sama dengan Tiongkok di bidang pendidikan. Kita ingin lebih banyak lagi mengirimkan mahasiswa kita untuk belajar di universitas-universitas Tiongkok, dan kita juga ingin universitas-universitas Tiongkok juga hadir di Indonesia, kata Presiden Prabovo.
BACA JUGA: Presiden Prabowo didesak untuk mengatasi masalah keadilan di lembaga informal
Menurut Presiden Prabowo, beberapa kampus di Indonesia telah membuka jurusan yang lebih tinggi guna menjalin kerja sama dengan kampus luar negeri, termasuk universitas China.
“Dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda terhadap pelatihan kami,” kata Presiden Prabowo.
Pada saat yang sama, Perdana Menteri Li Qiang mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Prabowo dapat membentuk cetak biru perkembangan hubungan Tiongkok-Indonesia.
“Tiongkok siap bekerja sama dengan Indonesia untuk melaksanakan perjanjian penting yang dicapai oleh para kepala negara, melanjutkan persahabatan tradisional, memperdalam hubungan politik, dan memperluas kerja sama praktis,” kata Perdana Menteri Li.
Proyek ini diharapkan dapat sangat mendukung kerja sama antar negara untuk menemukan dan mendorong jalan yang baik menuju modernisasi dan memajukan kawasan dan dunia menuju pembangunan dan kemakmuran bersama.
“Kekuatan Tiongkok dan Indonesia sangat besar, saya bersedia bertukar pandangan dengan presiden mengenai hal-hal yang menjadi kepentingan bersama,” kata Perdana Menteri Li.
Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Presiden Prabowo Subianto didampingi beberapa menteri.
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Rozan Perkasa Roeslani, dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Trengono.
Selain itu, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Iptek Stella Christie, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tony Harjono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Jauhari Oratmangun. (ant/dil/jpn) Yuk tonton juga video ini!