Medan Pers, BANDUNG – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi kripto terintegrasi, sebagai sponsor acara workshop bisnis bertema “Summit (In)ion Conversations: From Conversation to Conversion” yang diselenggarakan oleh Online Business Management Platform External Everpro oleh Evermos bekerja sama dengan Meta.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 1000 peserta dari berbagai bidang yang membahas banyak wawasan menarik mengenai tren terkini Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), perkembangannya dan bagaimana aset kripto dapat mendukung peran UMKM.
Baca juga: PINTU menawarkan pengalaman trading tingkat lanjut bagi trader profesional
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menekankan pentingnya digitalisasi dalam sesi pemaparannya.
“Transformasi digital harus menjadi katalis penting dalam pengembangan kewirausahaan Indonesia. Fokus kami adalah memperluas jangkauan infrastruktur digital, meningkatkan adopsi teknologi dan bimbingan pendidikan, serta meningkatkan talenta digital melalui sertifikasi. “Saya ingin mendorong lebih banyak pengusaha yang memanfaatkan digitalisasi karena akses pasar lebih luas,” ujarnya.
Baca juga: Indonesia bisa menjadi pemain kunci industri kripto di Asia Tenggara
Sementara itu, Presiden Asosiasi Pintu Jonathan Hartono mengungkapkan bahwa aset kripto merupakan bagian penting dari ekosistem digital dan berkontribusi besar dalam hal adopsi teknologi dan ekonomi.
Dari segi adopsi teknologi, investor kripto sudah mencapai 20 juta, sedangkan dari sisi ekonomi, nilai transaksinya sudah mencapai lebih dari Rp 300 triliun pada semester I 2024, menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). dia menjelaskan.
Baca juga: Menparekraf: HLF-MSP dan IAF Kedua 2024 akan Perkuat Citra Indonesia di Kawasan Afrika
Jonathan menambahkan, meski pertumbuhannya eksponensial, namun masih banyak ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut.
“Untuk itu kami hadir di acara ini untuk memberikan pelatihan investasi aset kripto bagi para pelaku UMKM yang kini semakin terintegrasi dengan ekosistem digital,” jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), pada tahun 2023, terdapat 25,4 juta UKM yang memasuki ekosistem digital.
Dalam hal ini, pemerintah berencana mendigitalkan 30 juta usaha kecil dan menengah pada tahun 2025.
Kami yakin pertumbuhan UKM di Indonesia akan menjadi katalis positif bagi seluruh industri di Indonesia, mengingat UKM merupakan andalan sektor perekonomian dalam negeri. Jonathan (chi/Medan Pers) menyimpulkan, “Kami juga berharap kedepannya teknologi blockchain dapat dimanfaatkan melalui penggunaan Web3 atau desentralisasi keuangan (DeFi) untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM.