Medan Pers, DEIYAI – Nyeri saat menstruasi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dialami wanita.
Nyeri haid atau dalam dunia medis disebut dismenore merupakan kondisi yang umum terjadi pada wanita saat menstruasi.
Baca juga: Redakan Nyeri Haid dengan Makan 9 Makanan Ini
Menurut Ejournal Undiksha, sekitar 40-70 persen wanita mengalami nyeri haid pada masa reproduksi dan 10 persen diantaranya mengalami nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Deiyai dengan alamat web idideiyai.org menjelaskan, saat menstruasi, rahim membantu mengeluarkan endometrium.
Baca Juga: Redakan Kram Haid dengan 6 Cara Alami Ini, Nomor 5 Yang Disukai Wanita
Kontraksi ini dirangsang oleh hormon prostaglandin, yang juga menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Ketua Cabang IDI Deiyai, Dr. Yohannis Titali berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Deiyai, Papua.
Baca Juga: 4 Makanan dan Minuman Ampuh Meredakan Kram Haid dengan Cepat
Visi IDI Deiyai adalah menjadi motor penggerak kesehatan yang berkualitas dan menjamin pemerataan akses terhadap pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau fasilitas kesehatan.
IDI kemudian melakukan penelitian mengenai gejala nyeri haid, faktor penyebab nyeri haid dan pengobatan yang tepat.
Apa penyebab nyeri haid?
1. Kontraksi otot rahim
Saat menstruasi, otot rahim membantu mendorong keluar lapisan rahim.
Kontraksi ini dapat menyempitkan pembuluh darah di sekitar rahim, mengurangi suplai darah dan oksigen serta menimbulkan rasa sakit.
Prostaglandin, bahan kimia yang dilepaskan oleh jaringan rahim, berperan penting dalam menyebabkan kontraksi dan nyeri haid.
2. Terjadinya dismenore primer
Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjadi tanpa adanya kondisi medis yang mendasarinya.
Biasanya disebabkan oleh peningkatan kadar prostaglandin yang menyebabkan kontraksi otot rahim yang kuat.
3. Stres dan gaya hidup tidak sehat
Nyeri haid bisa terjadi pada wanita yang sangat stres.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti minuman beralkohol dan merokok juga turut mempengaruhinya.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga mempengaruhi intensitas nyeri haid.
Obat apa yang dianjurkan untuk mengatasi kram menstruasi?
IDI merangkum beberapa obat untuk mengatasi nyeri haid atau dismenore, termasuk berbagai obat yang digunakan untuk meredakan gejala.
Beberapa obat yang direkomendasikan adalah:
1. Sanmol
Sanmol adalah obat yang berguna untuk meredakan peradangan dan nyeri.
Sanmol mengandung parasetamol dan sering digunakan untuk meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk kram menstruasi. Parasetamol dalam Sanmol bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin di otak sehingga mengurangi rasa sakit. Untuk dosis pemakaian, dokter biasanya meresepkan sesuai kebutuhan, yaitu 1 tablet setiap 4-6 jam.
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat yang bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan gejala radang sendi akibat rheumatoid arthritis, osteoarthritis atau ankylosing spondylitis.
Untuk dosis, dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi 200-400 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain. (mrk/Medan Pers)