Medan Pers, Jakarta – Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai sikap Presiden Prabowo Subianto yang mendukung pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yassin lebih vulgar dibandingkan Joko Widodo.
“Yang jelas, Prabowo lebih vulgar. Namun publik tetap bisa menerima keterbukaan Prabowo karena ia menyatakan tidak bisa lepas dari Gerindra. Sedangkan Jokowi jelas berbeda, bahkan memusuhi partainya,” kata Efriza saat dihubungi Medan Pers. com, Senin (11/11).
Baca juga: Sikap Prabowo Jadi Bukti Potensi Kemenangan Ahmad Lutfi di Jateng Semakin Menurun
Ia menilai, hal tersebut dilakukan Prabowo karena muatan politiknya melebihi kepentingan publik.
Meski perlu persetujuan pimpinan daerah pusat, karena jika yang terpilih bukan dari koalisi, dikhawatirkan pembangkangan gubernur akan terulang di Jawa Tengah, lanjutnya.
Baca juga: Gerindra: Dukungan Prabowo Sebagai Ketum Partai Pro Lutfi-Yasin
Efreeza mencontohkan sikap Ganjar Pranovo saat menjadi gubernur saat menolak Piala Dunia U-20.
Oleh karena itu, Prabowo memilih untuk terang-terangan mendukung dan menunjukkan dukungannya kepada Lutfi, karena harus diakui masyarakat juga memberikan kebebasan untuk mengikuti instruksi memilih yang diberikan oleh Prabowo, ujarnya.
Baca Juga: PDIP Dedi Sebut Presiden Prabowo Harus Ucapkan Selamat Tinggal pada Promosi Ahmad Lutfi
Menurut Efreeza, Prabowo berharap masyarakat memilih Lutfi-Taj Yassin sebagaimana mereka memilih dirinya yang didukung Jokowi.
“Itulah yang diharapkan oleh Prabowo ketika ia membuka diri kepada publik tentang pilihan politik pasangan calon yang didukungnya,” ujarnya.
“Namun, sekarang dia adalah presiden Indonesia. Oleh karena itu, sangat tidak etis jika presiden tidak bersikap netral terhadap pasangan calon di pilkada,” pungkas Efriza.
Presiden Prabowo Subianto berpesan kepada masyarakat Jawa Tengah untuk memilih Ahmad Lutfi-Taj Yasin sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.
Katanya, keduanya diyakini bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Saya yakin kedua tokoh ini tepat memimpin Jawa Tengah, kata Prabowo dalam video singkat yang diperoleh Medan Pers, Sabtu (11/9).
Dalam video tersebut, Prabowo juga ditemani Ahmad Lutfi dan Taj Yasin Maimoun.
Prabowo yang dilantik pada 20 Oktober 2024 menegaskan, dirinya dan Jibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja sendiri untuk pembangunan negara.
Untuk mencapai visi pemerintah bersih, mempercepat pembangunan ekonomi, memungkinkan masyarakat menikmati kekayaan negara, serta melindungi dan mengelola kekayaan, diperlukan sinergi dan kerja sama antar pemerintah daerah.
“Harmoni diperlukan untuk mencapai hal ini. “Saya yakin jika keduanya dikelola dengan baik maka kerjasama pusat dan daerah akan tercapai,” jelas Prabowo (mcr8/Medan Pers).