Medan Pers, JAKARTA – EPILEPSI merupakan penyakit di mana seseorang sering mengalami kejang akibat pelepasan impuls listrik normal di otak.
IDI Kabupaten Praya dengan alamat idipraya.org merupakan asosiasi kedokteran dan wadah profesi dokter di Indonesia.
BACA JUGA: 5 Trik Terbaik Mengatasi Epilepsi, Cepat Hilangkan Kejang.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Praya merupakan perkumpulan profesi yang bekerja untuk melindungi para dokter di wilayah Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Tujuan IDI Praya adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, membantu mengembangkan keterampilan profesional dokter, dan memberikan pendidikan dan informasi kesehatan kepada masyarakat.
BACA JUGA: IDI Lombok Timur berbagi informasi perawatan yang tepat untuk mengatasi anemia
IDI Praya baru-baru ini meneliti penyakit epilepsi yang sering menyerang dan berdampak pada kesehatan masyarakat Indonesia.
Ada banyak metode dan rekomendasi pengobatan yang tepat bagi pasien.
BACA JUGA: Remaja Brisbane Meninggal di Bali Akibat Serangan Epilepsi
Apa penyebab epilepsi? IDI Praya menjelaskan, epilepsi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain genetik, trauma kepala, dan infeksi obat-obatan.
Berikut penyebab penyakit epilepsi, sebagai berikut: 1. Faktor genetik atau riwayat keluarga
Penyebab utama penyakit epilepsi adalah faktor keturunan atau genetik.
Sebagian besar kasus epilepsi tidak diketahui penyebabnya, namun sekitar 30 hingga 70 persen kasus diketahui berkaitan dengan genetik.2. Sakit kepala
Penyebab epilepsi lainnya adalah sakit kepala.
Sakit kepala parah, baik karena cedera atau trauma, dapat merusak jaringan otak dan menyebabkan epilepsi.3. Masalah pada pembuluh darah
Selain faktor keturunan dan cedera kepala, kondisi seperti stroke atau penyakit pembuluh darah lainnya dapat merusak otak dan meningkatkan risiko epilepsi.4. Mempengaruhi pikiran
Faktor terakhir yang dapat menyebabkan epilepsi adalah stres emosional.
Stres emosional adalah stres mental yang timbul dari emosi yang kuat seperti ketakutan, kemarahan, kesedihan dan kemarahan.
Penting bagi Anda untuk menjaga stres Anda, untuk mencegah epilepsi.
Untuk pengobatan dan penatalaksanaan epilepsi yang efektif, pengetahuan tentang penyebabnya diperlukan.
Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui, namun faktor risiko lain dapat diatasi melalui tindakan pencegahan.
Obat apa saja yang dianjurkan untuk mengatasi epilepsi?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menyusun daftar obat yang dapat meredakan gejala epilepsi.
Beberapa obat yang dapat diminum antara lain: 1. Topiramate
Topiramate digunakan untuk mencegah atau meredakan kejang akibat epilepsi, seperti kejang parsial atau sindrom Lennox-Gastaut.
Dapat digunakan untuk mencegah migrain, sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain.2. Obat asam valproat
Asam valproat adalah obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi dan gangguan bipolar.
Dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat antikonvulsan lainnya.3. Obat lamotrigin
Lamotrigin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan meredakan kejang pada epilepsi.
Obat ini dapat digunakan untuk mengobati gangguan bipolar pada orang dewasa.
Obat-obatan ini harus digunakan sesuai resep dokter.
Sebab, jenis dan dosis obat bisa berbeda-beda tergantung kesehatan individu dan respons terhadap obat tersebut (fny/Medan Pers).
Baca artikel lainnya… IDI Woha berbagi informasi medis tentang hepatitis