Medan Pers – Irjen Pol Kalteng (Irujen) Joko Poelwant menyayangkan kejadian yang melibatkan Brigjen AKS, anggota Polres Palangka Raya, yang diduga menembak mati seorang warga berinisial BA.
Pencurian juga menonjol dalam penembakan polisi terhadap warga.
Artikel terkait: Oknum Polisi Terlibat Pembunuhan, Brigjen AKS, Terancam Hukuman Mati
“Saya juga mengambil kesempatan ini sebagai Kapolda untuk meminta maaf kepada seluruh warga sekitar dan pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian ini,” kata Irjen Joko Widodo di Gedung Majelis Nasional, Jakarta, Selasa (17/12/17). Hal itu disampaikan dalam rapat panitia ketiga DPR RI yang digelar di 2024).
Joko menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada keluarga korban kejahatan ini.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Siswa SMP yang Dilakukan Serdan Bedagai Terungkap, Korban Juga Diperkosa
Ia mengatakan, prosedur hukum terkait Kode Etik dan tuntutan pidana terhadap Brigjen AKS telah dijalankan.
Brigjen AKS tak lagi menjadi anggota kepolisian karena selain berstatus tersangka, ia juga telah diberhentikan dengan tidak hormat (PTDH).
Baca juga: Heboh Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, 15 Tersangka
Proses penegakan hukum terhadap AKS dilakukan dengan dukungan Mabes Polri dengan menyertakan bukti identitas korban dan bukti petugas positif narkoba pada saat melakukan kejahatan.
“Undang-undang ini akan ditegakkan terhadap mereka yang melakukan atau melanggar tindak pidana. Polda Kalteng berkomitmen serius, proporsional, dan profesional dalam bekerja, dan kami berkomitmen menerima segala pendapat dalam rangka peningkatan kinerja. katanya.
Dijelaskannya pula, peristiwa itu terjadi pada 27 November 2024, saat seorang pria berinisial AKS dan berinisial HA menghampiri korban di KM 39, Jalan Chilik Riut, Kota Palangkaraya.
AKS kemudian mempersilakan korban duduk di dalam mobil yang dikendarai HA.
Di tengah perjalanan, AKS diduga menendang BA sebanyak dua kali dan kemudian membuang jasad korban.
AKS kemudian menyita kendaraan korban sebelumnya.
AKS dituntut atas tindak pidana pasal 338 dan pasal 55 ayat 1 angka 1 KUHP.
Tersangka AKS diduga sengaja menghilangkan nyawa manusia dengan melakukan perbuatan pencurian yang disertai kekerasan hingga mengakibatkan meninggalnya orang lain (ant/Medan Pers).