Medan Pers, SAINT PETERSBURG – Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang sedang berkunjung ke Rusia menerima makan siang di kantor Gubernur St. Petersburg, Selasa (17/9/2024).
Alexander Beglov, pemimpin daerah penting di Rusia, langsung melayani Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan beberapa menu.
BACA LEBIH LANJUT: Upaya Megawatt di Lobi Kampus Tertua Rusia untuk Membantu Riset Bencana Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Megawati didampingi Direktur Divisi Hubungan Eksternal DPP PDIP, Ahmad Basarah. Beglov didampingi oleh ketua parlemen St. Petersburg, Alexander Belsky.
Menurut Basarah, makanan emas itu penuh kewajiban. Sebelum makan siang bersama, Megawati dan Beglov tampil bersama.
BACA JUGA: Berikan Pendidikan Kewarganegaraan di Rusia, Bu Mega Beberkan Pancasila & Gagasan Bung Karno untuk Dunia
Maka Beglov mengajak Megawati makan malam. Beda pilihan, kata Basarah dikutip dari kekalahan acak DPP PDIP.
Presiden MPR RI menambahkan, makan siang tersebut berlangsung lebih dari dua jam.
BACA JUGA: Sambutan hangat dari Universitas tertua di Rusia untuk Bu Mega
“Pertemuan tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati, bahkan dengan ketrampilan yang tinggi,” tambah Basarah.
Lebih lanjut Basarah mengatakan, Beglov dalam pertemuan itu menyampaikan kesan dan pendapat masyarakat Saint Petersburg terhadap Bung Karno.
Kapten Beglov, Basarah mengatakan penemu Indonesia akan berperan kuat dalam meningkatkan hubungan baik Indonesia dan Rusia.
Kisah Beglov juga memuat peran Bung Karno dalam mendukung pembangunan Masjid Biru di Saint Petersburg. Tempat ibadah yang disebut juga Masjid Saint Petersburg ini terkenal dengan keindahannya.
Masjid yang dibangun pada tahun 1910 ini berdinding batu. Basis dan dua menara dilapisi dengan karya mosaik keramik biru.
Pada tahun 1940, pemerintahan Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Vissarionovich Stalin yang menganut doktrin komunis melarang kegiatan keagamaan, termasuk ibadah di Masjid Biru. Tempat suci Muslim digantikan oleh persediaan medis.
Namun Bung Karno berperan penting dalam restorasi Masjid Biru. Kisahnya bermula pada tahun 1956, ketika Nikita Khrushchev selaku Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet mengundang Bung Karno ke Moskow.
Selain mengunjungi Moskow, Presiden pertama RI ini juga mengunjungi Saint Petersburg. Saat itulah Bung Karno yang hendak salat melihat Masjid Biru dalam keadaan lemah.
Sekembalinya ke Moskow dari Saint Petersburg, Bung Karno mengadukan kondisi Masjid Venesia kepada Nikita Khrushchev yang saat itu juga menjabat Ketua Dewan Menteri Uni Soviet.
Bung Karno pun meminta Uni Soviet merestorasi Masjid Biru. Selain itu, politisi pendiri Koalisi ini juga meminta Khrushchev menyerahkan Masjid Biru kepada umat Islam di St.
Terakhir, Masjid Biru juga digunakan sebagai tempat ibadah dan kembali dipersembahkan untuk umat Islam. Hingga saat ini umat Islam di Rusia, khususnya di Sankt Peterburg, sangat merasakan karya-karya Sukarno.
“Mufti Masjid Biru menyambut kesehatan Ibu Mega melalui Pak Gubernur (Beglov, Red),” imbuh Basarah.
Politisi doktor hukum hukum itu pun angkat bicara soal pujian Gubernur Alexander Beglov terhadap pemimpin Megawati.
Beglov mencatat peran Megawati dalam membawa Indonesia yang dilanda krisis ekonomi dan politik menjadi negara yang damai.
Presiden juga bilang, kalau perempuan memimpin suatu negara atau organisasi pasti tenang dan adem.” Dikutip Basarah Beglov (ast/Medan Pers) Yuk tonton lagi!
BACA JUGA… Di Pertemuan Megawati-Prabowo, Puan: Silaturahmi Itu Penting, Insya Allah.