Medan Pers, JAKARTA – Penyanyi Raisa Andrijana tutup pada Sabtu, 25 Februari 2023.
Pasalnya, hujan deras mengguyur wilayah Jakarta selama beberapa hari terakhir.
Baca juga: Raisa Cetak Sejarah untuk Indonesia dan Zalina di GBK
Raisa khawatir konser yang dipersiapkan tiga tahun lalu itu akan sulit digelar karena hujan.
Namun, alam semesta sepertinya berpihak pada wanita berusia 32 tahun itu.
Baca Juga: Puluhan Ribu Penonton Jelang Konser Raisa di GBK, Begini Suasananya
Buktinya, cuaca di sekitar lokasi konser yakni Stadion Asli Gilora Bang Karno (SUGBK), Jakarta, terlihat cerah meski Sabtu (25/2) siang diguyur hujan.
Malam harinya, puluhan ribu orang memasuki area stadion yang menyimpan banyak cerita bagi Indonesia.
Baca Juga: Reesa Akan Cetak Sejarah di GBK Hari Ini
Stadion tersebut pernah menjadi tempat diadakannya konser bertajuk ‘Raisa Live di Stadion Gilora Bang Karnoman’.
Lewat konsernya tersebut, Raisa akhirnya mengukir sejarah pada Sabtu (25/2) malam di Stadion Utama Gilora Bang Karno (SUGBK) Jakarta.
Ia resmi menjadi penyanyi Indonesia pertama yang sukses menggelar konser solo di GBK.
Selama 3 jam, konser Raisa di GBK berlangsung penuh kemeriahan, kemeriahan, kemeriahan dan keceriaan.
Raisa tampil live di Hydro-Ground Stage System (HGSS) Stadion Gallura Bang Karnoman.
Panggung indah ini pertama kali digunakan oleh penyanyi lokal di Indonesia.
Sang sutradara berbaju biru akhirnya tampil di atas panggung pada pukul 19.45 VIB.
Sebagai pembuka konser, ia menampilkan Bercepat, Let It Go dan Go.
Saat rehat lagu, Risa mengaku tak menyangka akan berakhir menggelar konser solo di GBK.
“Biasanya aku nonton adegan ini di DVD, nggak nyangka aku ada di panggung ini, terima kasih,” kata Raisa, Sabtu (25/10) malam di GBK, Jakarta.
Meski sudah bertahun-tahun menjalani tur di berbagai panggung, istri Hamish, Dauda, menilai tampil di GBK sangatlah berbeda.
Raisa malah merasa malu, apalagi mengingat perjuangan panjang untuk mewujudkan kenyataan konser tersebut.
Ia bersama temannya Adrianto Pratano dari JUNI Records berencana menggelar konser mulai tahun 2019 di GBK.
Namun semua rencana tersebut menghadapi banyak kendala, seperti pandemi dan rumor larangan konser musik di GBK.
“Akhirnya kita sampai di sini, sejak 2019 kita ingin bermain di sini di panggung sebesar ini, tapi tahun 2020 sedang Covid-19,” jelasnya.
Pembawa acara melanjutkan penampilannya dengan menyanyikan lagu-lagu yang mengajak penonton untuk ikut bernyanyi.
Nantinya, beberapa lagu dibawakan oleh Sarba Salah, Bye Bye dan Stepping.
Satu demi satu kejutan mulai kembali muncul pada konser live Raisa di Stadion Galura Bang Karnoman.
Pertama, Raisa mengajak penyanyi Afghan berduet di Lagu Bawar.
Beberapa saat kemudian, giliran Izana Saraswati yang mengajak Reesa berkolaborasi dalam lagu Nyava dan Harapan.
Puluhan ribu penonton terkesima saat melihat aksi panggung dan suara Risa dan kawan-kawan.
Selain suara Raeesa yang merdu, visual panggungnya juga mampu memukau penonton.
Perubahan visual dari lagu ke lagu sangat indah dan enak dipandang. Motion grafis karya Isha Henning pada konser ini patut diacungi dua jempol.
Raisa beberapa kali berganti pakaian untuk menunjang penampilannya di konser GBK.
Berbalut busana ungu, Raisa melanjutkan penampilannya dengan Riddle, Stay or Go, In Love, dan About Yourself.
Lagu-lagu orisinal ini, pada gilirannya, menarik nyanyian kolektif dari penonton di wilayah bawah dan atas.
Hangatnya suasana konser Raisa di GBK ditambah dengan lampu ponsel yang diaktifkan oleh penonton.
Suara penonton semakin kencang seiring bergabungnya Raisa menyanyikan lagu-lagu Klub Bahasa.
Stadion utama juga dihiasi momen-momen seru konser live Gilora Bang Karno yang dibawakan Raeesa.
Peristiwa itu terjadi saat sutradara bercerita tentang anaknya Zalina yang baru berusia empat tahun.
Ia mengatakan putrinya yang masih remaja tidak bisa bersekolah di GBK.
“Padahal pengen ketemu, mama ini cantik banget (konser di GBK lho,” canda Reisa.
Meski berusaha tetap ceria, Reesa tak mampu menyembunyikan air matanya.
Ia mengaku sedih dengan perkembangan Zalina dari tahun ke tahun.
Pemilik album pribadi ini ingin tetap menjadi wali anak kecilnya dalam jangka waktu yang lama.
Patah hati Raisa terungkap dalam lagu “Jangan Buruan” yang kembali dinyanyikan.
“Aku tidak percaya dia menangis setelah mendengar suara Zala melalui pengeras suara,” kata Raisa.
Usai momen haru tersebut, sutradara kembali menghibur penonton dengan menyanyikan beberapa lagu.
Penyanyi yang bernaung di bawah Juni Records ini pernah membawakan lagu Simple Love, Tei dan Kotokan (First Love).
Raisa kembali dikejutkan dengan diundang kembali ke panggung oleh Afghan, Vidi Aldian, dan Asiana Saraswati.
Kemudian keempat sahabatnya membawakan lagu Anganku Anganmu yang memiliki pesan positif bagi penontonnya.
Meski dua jam konser telah berlalu, suara Raisa masih terdengar tenang dan ia bernyanyi dengan lantang.
Lagu demi lagu dibawakan seluruhnya oleh Jaja, begitu ia disapa.
GBK kembali diteriakkan penonton saat sutradara menyanyikan lagu bernostalgia, love and go, old so beautiful, may it be.
Sutradara secara khusus mengundang salah satu kontestan untuk naik panggung untuk lagu “Very Beautiful”.
Ia meminta salah satu penonton pria melakukan video call dengan mantan pacarnya saat lagu “Mantan Sangat Cantik” diputar.
“Terima kasih, (sejarah) ini tidak akan terjadi tanpamu. Kamu akan selalu ada di hatiku,” pungkas Raisa.
Namun, konser live Rice di Stadion Gilora Bang Carnoman tidak pernah benar-benar berakhir.
Reesa kemudian membawakan beberapa lagu hits lainnya berjudul Euk Aam, After this dan Apala (artinya menunggu).
Raisa memanfaatkan momen-momen terakhir konser untuk menyapa penonton.
Sutradara ingin turun ke atas panggung untuk berjabat tangan dengan penggemar dari berbagai daerah.
Diperkirakan total penonton yang menyaksikan konser Raisa di GBK mencapai 42 ribu penonton.
Konser JUNI ini dibawakan oleh Adriano Pratano selaku promotor.
Diperkirakan hadir sekitar 42.000 orang, kata Adriano Pratuno dari GBK, Senyan, Jakarta, Sabtu (25/2).
Tajuk konser live Raisa di Stadion Gallura Bang Carnoman sukses menampilkan semangat kreatif anak bangsa.
Ajang ini merupakan kerja keras sekelompok nama berbeda yang menghasilkan karya penuh kenangan bagi para penggemarnya.
Untuk konser di GBK, Raisa menyertakan talenta lokal dalam aksinya.
Antara lain Ezar P. Danardi sebagai Set Designer dan Show Director, Marco Stefano sebagai Music Director, Esha Henning sebagai Motion Graphics dan VJ, Eddie Khemud sebagai Creative Director, Sonny Soibowo sebagai Audio As engineer, Vinny Steket sebagai fashion stylist, Ajay Idstra sebagai sutradara film, Don Maulana sebagai koreografer dan lain-lain.
Berkat kerja keras semua pihak, Reisa kini resmi menjadi penyanyi Indonesia pertama yang sukses menggelar konser solo di GBK.
Sang sutradara sangat bersemangat akhirnya bisa mencetak sejarah dengan dukungan penonton besar di GBK.
Saking emosionalnya, Raisa bahkan sampai menitikkan air mata saat memeluk lawan mainnya Adrian Pratton di belakang panggung. (kakek/Medan Pers)