Medan Pers, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Indonesia (APPBI) menilai optimistis situasi perekonomian Tanah Air pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025.
Peristiwa besar seperti pemilihan kepala daerah (Pilkada), Natal dan Tahun Baru, Tahun Baru Imlek, Ramadhan, dan Idul Fitri diperkirakan akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.
BACA JUGA: Genjot Sektor Real Estate Indonesia, LPKR Tingkatkan Penjualan Produk Khusus
“Kekuatan ini akan menjadi kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Ketua APPBI Alphonzus Widjaja dalam keterangannya, Rabu (13/11).
Ia menambahkan, tren besar-besaran ini berpotensi besar meningkatkan daya beli masyarakat. Melalui konsumsi, merangsang berbagai sektor perekonomian.
BACA JUGA: KAI Property – Kementerian Komunikasi dan Teknologi akan tingkatkan kesadaran implementasi UU PDP
“Konsumen termotivasi untuk membeli dan itu merupakan kabar baik bagi sektor ritel,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, industri properti juga menunjukkan hal yang sama. Laporan Wawasan Pasar Properti Jakarta Q3 2024 menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap pasar properti masih kuat.
BACA JUGA: Pertumbuhan stabil di Q3 dan pasar properti Jakarta
Hal ini dibuktikan dengan ekspansi berbagai merek seperti Sport Direct, Lighthouse, Unicase, Suhshiro, Misuji 9, Sandro, KKV dan Nitori.
Kehadiran angka baru ini menunjukkan keyakinan investor terhadap ekspektasi pasar, meski daya beli masyarakat masih dalam tahap pemulihan, kata CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady.
LPKR juga mencatatkan hasil baik pada kuartal III 2024 dengan perolehan laba sebesar Rp 18,7 juta.
Keberhasilan ini disebabkan oleh pesatnya penyelesaian banyak proyek perumahan, pertumbuhan layanan kesehatan, dan peningkatan di sektor gaya hidup.
Sektor gaya hidup yang meliputi pertokoan dan hotel menyumbang pendapatan Rp1,02 triliun dan total laba Rp699 miliar atau meningkat 13 persen. Pada saat yang sama, EBITDA meningkat 36% year-on-year menjadi Rp 278 miliar.
“Hasil ini menegaskan ketahanan dan stabilitas LPKR dalam menghadapi tantangan pasar serta memenuhi potensi kehidupan dan kesehatan,” ujarnya.
Dengan jumlah pengunjung toko sebesar 10,4 juta orang pada kuartal ketiga, industri ritel akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga.
“Semua ini memberikan harapan bahwa perekonomian Indonesia memasuki tahun 2025 dengan landasan yang lebih kuat dan stabil,” tutupnya. (esy/Medan Pers)