Medan Pers, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) kembali menghapus tiga akun Instagram dengan 21.456 konten terkait game online tersebut.
Mematikan akun Instagram merupakan komitmen pemerintah dalam memberantas perjudian online yang sedang marak di Indonesia saat ini.
BACA JUGA: Game online kini menyasar komunitas sepeda motor di Kepulauan Riau.
Ada tiga akun Instagram dengan pengikut terbanyak: @jap.short dengan 284.000 pengikut, @sellbie dengan 154.000 pengikut, dan @japan4trailer dengan 148.000 pengikut.
“Ini merupakan komitmen pemerintah untuk berhenti menekan game online atau apapun yang disebabkan atau tersirat di dalamnya,” kata Syofian Kurniawan, Direktur Direktorat Pengendalian Aplikasi Komputer (PAI) Kementerian Komunikasi dan Teknologi, di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Beat Judol Ikut Upaya Hilangkan Game Online di Era Digital 5.0
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menutup akses terhadap 374.175 konten game online antara 20 Oktober hingga 25 November 2024.
Detailnya 344.869 website dan IP, 16.089 konten/akun di platform Meta, 8.083 file share, 3.235 untuk Google/YouTube, 1.698 untuk platform X dan 136 konten di Telegram. Di TikTok, 64.
BACA JUGA: Kapolri mengajak pemuda Muhammadiyah untuk turut membantu memberantas game online dan polarisasi dalam pilkada
“Sejak tahun 2017 hingga 25 November 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital memblokir 5.253.543 konten terkait perjudian online,” kata Syofian.
Syofian mengatakan, selain dampak negatif perjudian online terhadap keuangan, juga berdampak serius terhadap kesehatan mental.
Dia mengatakan kecanduan judi dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, dan bahkan depresi.
Banyak orang yang terjebak dalam perjudian online merasa malu, cemas dan kehilangan harapan karena kerugian yang terus menerus.
Mereka mungkin mengalami isolasi sosial karena tidak ingin orang lain mengetahui permasalahannya.
Dalam kasus ekstrim, keputusasaan akibat kalah dalam permainan bahkan bisa berujung pada perilaku berisiko, seperti upaya bunuh diri.
Oleh karena itu, Syofian mengatakan penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa perjudian bukan hanya soal uang, tapi juga kesehatan mental.
Jika Anda melihat seseorang di dekat Anda mulai menunjukkan tanda-tanda kecanduan judi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
“Judo sering kali menggoda kita dengan janji keuntungan besar dalam jangka pendek. Namun kenyataannya, perjudian lebih sering menimbulkan kerugian finansial. Satu hal penting yang perlu kita sadari adalah bahwa game online dirancang agar pemainnya lebih banyak kalah daripada menang. “Kenyataannya, kerugian yang terus-menerus menghambat pelaku pasar hingga terjebak dalam lingkaran setan utang,” tambah Syofian. (Antara/Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Sarbin Sehe Sebut Narkoba dan Judi Online adalah Musuh Kemanusiaan